Berlari kencang tanpa arah
Berdiri tegak dalam goncangan
Berteriak lantang dalam gemuruh badai
Dialah silelaki tak bertuan
Sejarah nasab yang masih menyisakan ambigu ketidak jelasan
Si lelaki yang hanya banyak berangan kemustahilan
Si lemah yang seolah kuat dalam pandangan semu kebanyakan
Perjalanannya terlalu pelik untuk dikisahkan
Berjalan sempoyongan berharap takdir baik menyapanya
Mengejar ke’ideal-an yang dimustahilkan
Tidak mudah bahkan hampir kufur untuk meng-imankan firman-Nya
Terseok terbentur keras menerjang setiap sudut sendi sendi tulang kehidupannya
Berharap mati tetap dalam keimanan
Do’a do’a kemustahilan itu terus dipanjatkan
Tak kenal lelah meski terkadang terlihat parah
Banyak pemikiran rasa yang salah kaprah tak terarah
Berharap menangkap Fatamorghananya angin yang bertiup riuh
Berharap belas kasih tuhan tentang kelayakan
Kemudian stagh dalam relung kelelahan dan ketidak berdayaan
Berlari membawa ego sampah serampangan ditepi jalan
Berhenti menyepi menunggu enyahnya rasa kebinasaan
Mencoba kembali menengadah dengan pongah
Berharap bisa mengejar takdir kemustahilan dialam fana
Meski penjemputan itu dipastikan mendahuluinya
Berharap menjadi tabungan meski hanya ”semata”
Cukuplah target tanpa arah itu tlah tertunaikan
Smoga keabadian menyertainya
Meski sedikit dalam ”kebaikannya”
Berharap kasihsayang-Nya
Berharap Surga-Nya
Amien
Filed under: My Diary | Leave a comment »