LPJ KADERISASI KAMMI TASIKMALAYA 2006-2008 (TAMAT)

Kondisi Terkini Internal Pengurus Kaderisasi Daerah Tasikmalaya :

1. Akh. Endin Surya Solehudin, S.Pd.I

Aktifitas:

Ketua Kaderisasi KAMMI Daerah Tasikmalaya

Anggota Pergerakan Ormas Islam (MMI/Ansharuttauhid)

Anggota FUUI ( Forum Ulama dan Umat Islam ) Kota/Kabupaten Bandung

Pekerjaan: Operator Warnet Haifa

Domisili: Jl. Dr. Sukarjo No 59 Rt 002 / 007 Kelurahan Tawangsari Kec. Tawang 46112 Kota Tasikmalaya

2. Ukhti Ira Rahayu S.Pd.I

Aktifitas:

Data Base Kaderisasi KAMMI Daerah Tasikmalaya

Sebagai staff Pengajar disalah satu Pesantren dan Madrasah Madrasah

Pemberi Privat Pelajaran

Murobbiyah

Pekerjaan: Guru privat / Pengajar Sekolah

Domisili: Pasanggrahan Rt02/01 Manggungjaya Rajapolah Tasikmalaya

3. Ukhti Novi Nilmalasari, S.T

Aktifitas:

Sekertaris dan Bendahara Kaderisasi KAMMI Daerah Tasikmalaya

Sebagai staff pengurus / Pengajar Lembaga Bahasa Arab

Murobbiyah

Sudah Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Domisili : Jl. Raya Bayuning Rt 18/04 WAGE Kadugede Kuningan

4. Akh. Taopik Rahman

Aktifitas:

Div.Pendidikan dan Pelatihan Kaderisasi KAMMI Daerah Tasikmalaya

Sebagai Mahasiswa UPI (Presiden / Gubernur UPI)

Murobbi

Pekerjaan : Mahasiswa

Domisili : Jl. RSU Gang Karyarasa N0.36 Kota Tasikmalaya

5. Ukhti Ai Rohayati / Tifa

Aktifitas:

Div.Pendidikan dan Pelatihan Kaderisasi KAMMI Daerah Tasikmalaya

Sebagai Mahasiswa UNSIL (Ketua Forum Akhwat : LDK KISSI UNIL)

DPU DT

Pekerjaan : Mahasiswa

Domisili : Jl. Hazet Mustofa (HZ) No 42 Rt 03 / 06 Kota Tasikmalaya 46126

I. Saran dan Rekomendasi

1. Hendaknya diproyeksikan kader-kader militan secara optimal untuk keseimbangan roda organisasi kearah yang lebih baik

2. Perlu dibentuknya Majelis Permusyawaratan Daerah sebagai penyeimbang kepahaman kader terhadap KAMMI dan sebagai pengawas perjalanan organisasi secara umum

3. Perlu adanya tarbiyah disetiap bidang dalam rangka pengokohan ruhiyah internal anggota selain tarbiyah secara umum

4. Perlu diperbanyak forum-forum diskusi keilmuan dalam rangka mengasah daya kritis konstruktif kader

5. Memperbaiki jalus komunikasi dengan komisariat, sehingga ada alur komunikasi dua arah yang menghubungkan kaderisasi daerah dengan kaderisasi komisariat yaitu salah satunya harus dibentuknya bimsat (bimbingan dan pengawasan) komisariat oleh Kaderisasi KAMMDA dengan segera

6. Menjaga sistem administrasi baik ditingkat daerah maupun ditingkat komisariat sehingga memudahkan pengaksessan data data yang diperlukan

7. Adanya evaluasi minimal tiga bulan sekali pada setiap bidang departemen

8. Pembuatan ulang buku IJDK KAMMI Daerah dan Komisariat dengan segera

9. Optimalisasi program Mukerda secara serius dan Me-revolusi

10. Khusus Bidang kaderisasi yang akan datang mesti meningkatkan pencitraan dengan elemen-elemen gerakan lain secara berkesinambungan minimal melakukan silaturahmi sebulan sekali

LPJ KADERISASI KAMMI TASIKMALAYA 2006-2008 (4)

Kegiatan Non Program :

1. Analisa poses kaderisasi

Untuk mengidentifikasi masalah dalam pelaksanaan pola kaderisasi, dengan target pola kaderisasi lebih sempurna dalam tataran praktis, maka harus ada analisa proses kaderisasi, masalah yang muncul dan hal hal lain yang menyangkut proses kaderisasi.

2. Optimalisasi e-mail kaderisasi

Bidang Kaderisasi telah memfasilitasi dengan membuat e-mail/milis kaderisasi yang bertujuan sebagai salah satu sarana komunikasi yang efektif bagi bidang kaderisasi di semua tingkatan. Hanya saja ternyata akses dari rekan- rekan yang berada di bidang kaderisasi komisariat masih minim bahkan hampir bisa dikatakan tidak ada. Padahal semua informasi berkaitan dengan sensus kader, evaluasi sudah kita berikan disana.

Alamat email : akhie_endin@yahoo.com atau kammda_tasikmalaya@yahoo.com

Kerangka berpikir Kaderisasi :

Sebelumnya dibagi dalam : materi keislaman, keindonesiaan dan ke-KAMMI-an. Pembagian seperti ini tidak bisa dievaluasi, oleh karena itu kemudian dibreakdown kelima hal berikut : aqidah, Islam, problematika, solusi, ke KAMMIan. Lima point ini dapat dievaluasi, baik secara IJDK maupun secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.

System kaderisasi KAMMI sesuai dengan cita-cita besar : cita-cita gerakan (KAMMI), cita-cita negara, cita-cita peradaban.

Alur :

DM1-DM2-DM3, wacananya : ada marotibul amal dalam dawah ini

1. DM1 : isyhadu bi anna muslimun harus sudah selesai

Mindsetnya bukan negara, tapi individu muslim

Tasawuf murni, belum masuk domain haroki

Penekanan : pembentukan pribadi muslim

2. DM2 : penekanan : rekayasa soial

Lebih ke domain cultural : urgensi dawah kampus

Definisi ummah, rekayasa masyarakat

3. DM3 : penekanan : peradaban

Baru ke negara terutama kepemimpinan

Nilai :

1. Aqidah : basis idiologi, alam metafisik

2. al Islam : basis system

3. problematika : alam realitas

DM1 : perilaku individu/idiologisasi/syakhsiyah islamiyah

MATERI WAJIB :

  1. syahadatain sebagai titik tolak perubahan
  2. syumuliatul Islam
  3. problematika umat kontemporer (dan solusi)
    1. problematika internal dan eksternal : palestina, konflik, liberalisme pemikiran (ghazwul fikri), ketinggalan ilmu pengetahuan dan teknologi (pakar muslim & non muslim), ekonomi dikuasai oleh Amerika
    2. solusi : jihad (iman, ilmu, ukhuwah+doa)
  4. pemuda dan perubahan social
    1. pengantar : marotibul amal
    2. titik tekan : peran pemuda

membentuk pribadi, dengan tarbiyah

mendidik generasi robbani, dengan 10 muwashofat

urgensi dawah kampus

  1. visi, misi, prinsip gerakan KAMMI
    1. perbedaan KAMMI dengan yang lain
    2. kenapa KAMMI harus ada
    3. filosofis gerakan KAMMI sebagai harokatu tajnid dan harokatu amal

MATERI SUNNAH :

  1. urgensi tarbiyah
  2. urgensi islamisasi pengetahuan
  3. manajemen aksi

DM 2 : perilaku masyarakat/rasionalisasi/teoritik dan analisa

Mekanisme : – ada Pra DM 2, berupa : studi pustaka dan observasi

DM 2 : FGD (hasil observasi)

Tugas : makalah

MATERI WAJIB :

  1. konsep ummah/masyarakat islami
    1. thoyibbun gofur
    2. salah satu kemenangan
    3. anatomi masyarakat islam (Yusuf Qordhowi)
  2. iqomatuddiin Rasul (siroh)
    1. mekkah
    2. madinah aqidah historis
  3. takhbiq iqomatuddiin IM
    1. studi ikhwanul muslimin dalam strategi dawah dan politik iqomatuddiin (realisasi)
  4. problematika Indonesia pasca reformasi
    1. ekonomi (kemiskinan)
    2. budaya
    3. politik (kondisi bupati)
    4. hukum (regulasi di daerah)
  5. studi perilaku masyarakat dalam politik, ekonomi, budaya di Indonesia dan daerah (aspek sosiologis)
    1. politik (aspek penyelenggara tata negara)
    2. ekonomi (bias kapitalis)
    3. budaya
  6. rekayasa soial
  7. peran KAMMI sebagai intelektual profetik

a. peran KAMMI sebagai mahasiswa dengan kecerdasan, ketidakmintapamrihannya bisa merubah dalam Islam :Robbani

  1. paradigma gerakan

KAMMI tidak bergerak 1 aspek, tapi komprehensif. Sebagai dawah tauhid, …

LPJ KADERISASI KAMMI 2006-2008 (3)

I. Evaluasi Program

Dalam waktu dua tahun setelah menjalankan program kerja, kita evaluasi pelaksanaan progam kerja bidang kaderisasi, dengan gambaran sebagai berikut:

1. Berusaha Menyempurnakan Konsep Manhaj Kaderisasi 1427 H

2. Berusaha Mengimplementasikan Manhaj Kaderisasi 1427

v Agenda Kegiatan

Ada 12 materi kegiatan yang dilakukan kaderisasi KAMMDA Tasikmalaya untuk AB I yang sebagiannya sudah dilaksanakan :

1. Perang Pemikiran, pemateri : Akh. Dede Abdul Karim Am.D

2. Urgensi Dakwah dan Karakteristiknya, pemateri : Akh. Ade Nurfaidzin

3. Mengenal Pribadi Rosulullah, pemateri : Akh. Endin Surya Solehudin

4. Pengantar Politik Islam, pemateri : Akh. Maulana Jannah S.Hi

5. Sejarah dan Perkembangan Islam, pemateri : Akh. Dede Abdul karim Am.D

6. Bedah Buku’’Komitmen Muslim Terhadap harokah Islamiyah’’, pemateri : Akh. Hamdani

7. Sejarah dan Perkembangan Gerakan Mahasiswa, pemateri : Akh. Maulana Jannah S.Hi

8. Mengenal Sejarah dan Potensi Indonesia, pemateri : Akh. Agus Sugiarto S.Pd

9. Training Konsep Diri ‘’ Mahasiswa Muslim’’, pemateri : Akh. Indra Sujana

10. Ke-Akhwatan, pemateri : Ukhti Lina Marlina

11. Pemutaran Film dan Bedah Buku ‘’ Meredam amarah terhadap Pemerintah’’, pemateri : Akh. Endin Surya Solehudin

12. Study Kritis ‘’ Hasan Al-Bana dan Sayyid Kutub’’, pemateri : Akh. Dani Maulyana S.Pd

v Hasil Pantauan

Secara umum :

a. Kepengurusan Bidang kaderisasi disetiap komisariat ada & cukup

b. Usia personil pengurus relatif masih muda usia (rata-rata berusia 18 sampai 23 tahun)

c. Koordinasi jaringan Departemen dengan kader dilapangan cukup baik, terlihat dengan cukup optimalnya kehadiran peserta pada acara sosialisasi untuk tahap pertama

d. Belum adanya program Departemen karena menunggu diadakannya Musyawarah Daerah

e. Masih adanya kader atau institusi yang belum memahami sepenuhnya urgensi penanganan Pelajar & Mahasiswa dibawah Bidang Kesejahteraan Masyarakat

Secara Khusus :

a. Terjadi kevakuman kepengurusan Departemen Kaderisasi tahun kedua yang cukup mengganggu dikarenakan transisi ruhiyah kepengurusan kader yang belum kafa’ah (totalitas perjuangan)

b. Adanya gangguan dan kesibukan personal kaderisasi : pembuatan skripsi / tugas akhir, rangkap amanah/jabatan di instansi lain

v Capaian

a. Penjagaan koordinasi & soliditas bidang dan departemen di pusat, teritorial, daerah, komisariat, dan kader terkait

b. Mengukur potensi & kemampuan bidang dan departemen dengan unsur terkait

c. Tersosialisasikannya hasil Mukernas & Program Bidang serta manhaj 1427 H

d. Updating data terbaru dari bidang atau departemen kaderisasi

3. Menstandarisasi Jenjang Pengelola Bidang Kaderisasi

Standarisasi Struktur

a. Jenjang pengurus bidang/departemen kaderisasi:

Tingkat Komisariat : AB1 atau AB2

Tingkat Daerah : AB2 dan AB3

b. Perangkat Kaderisasi, memiliki

Tingkat komisariat : Tim Pemandu dan Tim Akreditasi AB1 (Belum Maksimal)

Tingkat Daerah : Tim Instruktur Daerah

a. Instruktur Indoor (AB2)

b. Instruktur Outdoor (AB2/AB3)

Tim Akreditasi AB1 dan AB2 (AB2 dan AB3)

DAFTAR HADIR MABIT KAMMI AWAL TAHUN

Kamis, 1 Januari 2009 di Mesjid Agung Tasikmalaya. Lantai Dua

Pemateri/Tauzih : Ustadz Acep Taufik Ismail (dari Garut)

Instruktur : Akhi Banyu Pancaraga A.Md.Kes.

No

Nama

Asal PT

No Contak

1

Endin Surya Solehudin

STAI Tasikmalaya

02657114783

2

Taupik Rahman

UPI Tasikmalaya

085223275336

3

Yayan

UNSIL Tasikmalaya

085223452974

4

Dede Abdul Karim

UNSIL Tasikmalaya

085223090277

5

Ahmad Apendi

UNSIL Tasikmalaya

081323256579

6

Rahmatullah

UPI Tasikmalaya

085223730809

7

Dede Rusman A.W

UPI Tasikmalaya

085223684658

8

Hilman Hilmawan

UPI Tasikmalaya

085223610604

9

Firman

UPI Tasikmalaya

085223874729

10

Firman Syafa’at

STAI Tasikmalaya

081329728764

11

Arif

STIMIK DCI Tasikmalaya

085223122990

12

Asep Wildan

UPI Tasikmalaya

085295669926

13

Usep S.Q

STAI Tasikmalaya

087827099048

14

Listia

UNSIL Tasikmalaya

081323064906

15

Wulan Purnama

STAI Tasikmalaya

085223567913

16

Yeyet Bahiyatul Millah

UPI Tasikmalaya

085223954695

17

Ai Rohayati / Tifa

UNSIL Tasikmalaya

085223328205

18

Banyu Pancaraga

LPJ KADERISASI (3)

DESKRIPSI KERJA

Dalam waktu dua tahun setelah menjalankan program kerja, kita evaluasi pelaksanaan kerja departemen kaderisasi, dengan gambaran sebagai berikut :

1. Pengumpulan data kader

Awal kepengurusan kaderisasi hal yang pertama dilakukan adalah evaluasi pengumpulan data-data kaderisasi dimana hal ini dilakukan karena lebih diakibatkan banyaknya kaderlkader fikti dalam organisasi KAMMI dalm artian bahwa banyaknya anggota kader KAMMI yang belum terdata basekan dalam bentuk buku data kader. Adapun teknisnya adalah pendata basesan dari setiap komisariat yang ada kemudian dibukukan kedalam buku data base kaderisasi KAMMDA (susunan anggota terlampir)

2. Analisa Proses Kaderisasi

Analisa kaderisasi lebih diakibatkan oleh kepakeman pola evaluasi kaderisasi sebelumnya yang diakibatkan oleh berbagai macam hal yang diantaranya kekurang aktifan personal kaderisasi sebelumnya sehingga yang beklerja keras hanyalah personal-personal tertentu dimana hal ini diantaranya adalah keaktifan akhi Indra yang dominan dan juga akhi Yana. Dari berbagai kasus diatas maka salah satu fokus kaderisasi berikutnya adalah loyalitas dan kafabelitas personal kaderisasi yang berkontribusi mumpuni yang diutamakan. Sehingga alhamdulillah secara konsep bidang, proses penyolidan kaderisasi secara internal mengalami kemajuan dan kemandirian. Berkenaan dengan berbagai macam kebutuhan kader diluar maka kaderisari pula melakukan berbagai macam hal sesuai dengan kebutuhan kader dan juga sesuai kemampuan tim kaderisasi itu sendiri.

3. Optimalisasi milis / E-mail kaderisas

Departemen kaderisasi telah berupaya dan berusaha untuk selalu melakukan konsultasi dan konsolidari gerakan ke-KAMMI-an yang diantaranya melalui milis KAMMI yang ada, dan alhamdulillah hal ini sangat membantu sekali terhadap pola keseimbangan manhaj yang ada dengan realitas perkembangan pengkaderan didaerah. Tanpa adanya optimalisasi ini mungkin sudah barang tentu akan terjadinya mis komunikasi antar gerakan terkait dengan berbagai macam isu-isu penting baik bersifat kedaerahan / lokal maupun bersifat menasional

4. Pembuatan Buku IJDK

Secara jujur optimalisasi buku IJDK KAMMI yang ada belumlah memenuhi terhadap apa yang kami inginkan, bayaknya kader-kader yang belum militan adalah salah satu penyebab proses peng-IJDK-an KAMMI tersendat dan bisa dikatakan tidak berjalan dengan semestinya. Meski pada awalnya pembentukan IJDK ini terwujud namun hal kedua yang membuat sulit adalah implementasi teknis peng-IJDK-an itu sendiri dalam hal ini adalah kesulitas prosesnya.

5. Madrasah KAMMI

Madrasah KAMMI merupakan sarana bagi kader AB II untuk mencapai IJDK AB II yang dikelola oleh departemen kaderisasi KAMMDA. Meski pada awalnya berjalan dengan lancar yaitu dengan adanya forum kajian sebulan dua kali (minggu pertama dan ketiga) namun karena berbagai macam hal maka pada tahun kedua proses madrasah ke-KAMMI-an tidak berjalan sesuai harapan

6. Pelaksanaan DM I

Pelaksanaan DM I periode 2006 – 2008 yang dilakukan oleh berbagai komisariat yang merupakan salah satu tugas pengawasan kaderisasi KAMMDA dalam hal ini pencapaian kuota target telah memenuhi kebutuhan dan sesuai program kerja yaitu minimal empat pola pengkaderan DM I . Adapun diantaranya adalah terlaksananya lima proses DM I ( dua kali diciamis yaitu komisariat falujah, satu di cirando : Arrantisi dan dua kali di abu dzar pager ageung : Alfatah diantaranya)

7. Pelaksanaan DM II

Sebagai salah satu program jangka panjang wajib kaderisasi adalah terlaksananya pola pengkaderan DM II. Dan alhamdulillah kaderisasi KAMMI periode 2006 – 2008 telah melaksanakannya yaitu yang bertempat di Gedung Dakwah Kota Tasikmalaya. Pada tataran kontribusi, kaderisasi KAMMDA periode 2006- 2008 telah melahirkan lebih dari 20 kader AB II Tasikmalaya (tepatnya 26) dan hal ini sungguh telah melampaui kuota. Namun hal yang menjadi masalah berikutnya adalah efektifitas dan kontribusi anggota AB II yang hanya bisa dihitung dengan jari dalam proses kegiatan pengorganisasian. Dan secara pendelegasian AB II kaderisasi periode 2006 – 2008 telah melakukan dua kali yaitu pertama bertempat di Cirando kerjasama dengan KAMMDA Bandung dan juga Pendelegasian kader AB II di Daerah Garut.

8. Pelaksanaan / Pendelegasian DM III

Adapun salah satu cita-cita terbesar masih menjadi harapan adalah pengkaderan DM III yang menjadi Pekerjaan rumah Kaderisasi berikutnya, dalam tataran kontribusi alhamdulillah kaderisasi KAMMDA periode 2006 – 2008 telah mengkontribusikan sedikitnya empat anggota AB III yang diantaranya adalah dua ikhwan dan dua akhwat yaitu Akh. Rahmatullah dan Akh. Endin Surya Solehudin serta Ukh. Ira Rahayu dan Ukh. Ai Rohayati / Ukhti Tifa. Sehingga alhamdulillah secara rekor maka kaderisasi periode 2006 – 2008 telah melahirkan AB III akhwat pertama, hal ini dikarenakan belum satu pun kaderisasi sebelumnya yang mengakomodir kader AB III nya dalam kegiatan DM 3 nasional.

9. Merapikan Data Base kaderisasi

Awal kepengurusannya, bidang kaderisasi berencana fokus terhadap pendataan kader di seluruh komisariat, alhamdulillah rencana ini bisa terwujud walaupun sebagian Komisariat belum melaporkan data kadernya di dareah masing-masing, hal ini bisa dilihat dilampiran rekapitulasi data kader hasil laporan dari Komisariat. Untuk pengumpulan tahap 1 (januari 2006 ) 65% Komisariat yang mengumpulkan data, itu pun masih dalam bentuk kasar. Tahap II (Juni 2008) meningkat menjadi 90% Komisariat yang mengumpulkan data dan alhamdulillah Tahap III ( Desember 2008) 99% sudah terkumpul dari Setiap komisariat. Pengumpulan data kader dilakukan dengan beberapa kali pengingatan dan berbagai macam cara yang dilakukan. Hingga pembuatan LPJ inipun masih berlangsung, kami terus berupaya membuatnya menjadi 100%. Cara yang dilakukan dengan SMS, telepon, talimat di milis, database Kaderisasi Kamda, dan beberapa Ketua Komisariat dan Ketua Kaderisasi Komisariat. Kaderisasi KAMMI Pusat sudah membuatkan form pendataan tersebut di email akhie_endin@yahoo.com dan kita sudah buatkan petunjuk pengisiannya, agar memudahkan proses pendataan tersebut. Format yang sangat beragam tersebut akhirnya harus kami edit satu per satu sehingga akhirnya bisa terlihat jumlah-jumlah yang kami inginkan. Beberapakali pun variabel yang tidak tercantum sudah kami minta dengan intens komunikasi yang cukup, namun tidak seluruhnya dapat memenuhi. Data yang masuk juga beberapa kali harus kami confirm ulang karena jumlah dari 4 kategori penilaian, masing-masingnya tidak sama. Total kader periode 2006-2008, 4 kategori : per jenis kelamin, per jenjang keanggotaan, per keaktifan, dan per background pendidikan. Dari lima komisariat, komisariat yang pertama kali mengumpulkan datanya adalah komisariat al-fatah. Dan komisariat yang lainnya menyusl kemudian (Terlampir hasilnya). Pengumpulan data kader ini tidak terbatas sampai disini, prosesnya akan berlanjut seperti berlanjutnya proses kaderisasi yang terus berkembang disetiap tempat dan waktu.

REKONSTRUKSI SEBUAH KEPEMIMPINAN BANGSA

MUKADIMAH

Segala puji hanyalah milik Allah SWT yang telah memberikan kepada kita berbagai macam nikmat baik nikmat dunia maupun nikmat akhirat, Shalawat dan salam semoga allah curahkan kepada uswah hasanah kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in dan juga mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umat yang selalu berusaha ta’at terhadap semua ajarannya.

Al-waktu ka Asshaif : waktu bagaikan pedang. Tidak ada yang salah tentang keberadaan kita selama ini, namun yang salah bagi kita adalah ketidak optimalan kita dalam mengisi hari dimana kita bersama dalam perjuangan. Lima hari kami dipercaya untuk menjalankan amanah mengikuti acara DM 3 ini, Hari ini dan saat ini tibalah saatnya saya harus berpisah dihadapan para muharrik dakwah sekalian dan saya hanya bisa melaporkan apa-apa saja yang sudah saya lakukan dengan segenap kemampuan saya selama mengikuti DM3 ini meski saya akui bahwa ini hanyalah sepercik tinta yang dapat saya presentasikan dalam bentuk tulisan.

Jujur saya sampaikan kegiatan DM3 ini amat membekas dan telah banyak memeberikan berbagai macam azzam bagi saya untuk selalu berusaha menjadi orang baik dibumi Indonesia yang indah ini. Azzam untuk bisa lebih mengembangkan KAMMI daerah dimana saya tinggal yaitu Kota Tasikmalaya yang religius Islaminya. Banyak hal yang sebetulnya menjadi pekerjaan rumah saya pada khususnya berkenaan dengan tuntutan implementasi materi yang telah diberikan dalam kegiatan DM 3 dengan kondisi kedaerahan yang penuh dengan dinamika permasalahan yang komplek. Namun semoga apa yang didapat selama DM 3 ini setidaknya menjadi barometer awal dimana saya melangkah kedepan….dengan semangat baru….dengan azzam yang baru…bangkit dan tuntaskan perubahan….Terakhir yang mau saya sampaikan khususnya kepada seluruh panitia DM3, mohon ma’af yang setulus-tulusnya atas semua kelancangan saya selama saya mengikuti acara DM3 selama ini, semoga kita akan kembali bertemu dilain waktu dan dilain kesempatan.

REKONSTRUKSI SEBUAH KEPEMIMPINAN BANGSA

(Artikel berdasarkan pengalaman pelatihan dalam acara DM 3 Bandung 17-21 Desember 2008 / 19 – 23 Dulhijjah 1429 H di Wisma BKKKS Sadang Herang)

A. Fiqih Kejayaan dan Kemenangan (Ust. Tate Komaruddin Lc, Moderator Akh.Adriana, ST/Materi Pertama/pukul 08.30 – 10.15 WIB)

Ada beberapa hikmah dan ilmu dalam fiqih kejayaan dan kemenangan yang bias kita ambil sebagai referensi keilmuan. Berkenaan dengan aktifitas kita sebagai aktivis dakwah setidaknya harus memiliki tiga konsepsi dasar sebagai pondasi keniscayaan aktivis dakwah itu sendiri diantaranya adalah mengetahui dan meyakini jalan dakwah,maksudnya bahwa hal pertama yang harus diketahui oleh aktivis dakwah adalah bagaimana ia memahami akan berbagai macam konsekuensi, metodologi, karakteristik dan liku-liku dakwah itu sendiri dengan keyakinan penuh akan semua keniscayaannya. Hal kedua adalah menempuh jalan dakwah itu sendiri dengan penuh kesabaran dan keistiqomahan karena tanpa itu sudah bias dipastikan degradasi keimanan ataupun konsepsi future akan melanda dan pada akhirnya akan mengkikis habis keimanan itu sendiri. Adapun hal terakhir dan merupakan turunan kedua adalah menunjukan jalan kebaikan dan menyeru orang untuk berbuat amar ma’ruf nahi mungkar.

Hal yang sangat urgen dalam aktivitas dakwah adalah kepemilikan keterampilan seseorang dalam berevolusi dan bersolusi dengan tetap didasari keimanan dan terus melakukan berbagai macam upaya kebajikan selagi mampu karena dengan hal itulah pertolongan Allah SWT akan didapatkan (intansurullah yansurukum). Begitu pula Allah SWT akan memberikan kekuasaannya hanya kepada orang orang yang beriman dan beramal soleh. Hal tersebut telah dijanjikan dalam firmannya Surat An-Nur ayat 55 yang memiliki arti kurang lebih ‘’ Allah telah menjanjikan kepada orang-orang diantara kamu yang beriman dan yang mengerjakan amal kebajikan, bahwa sungguh Dia akan menjanjikan mereka berkuasa dibumi sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang berkuasa sebelum mereka…..’’

Adapun beberapa kajian yang mesti diketahui dan dipelajari bagi aktivis dakwah pada khususnya adalah menyangkut beberapa kajian manhaj diantaranya:

1. Kajian Sejarah

2. Kajian Realitas

3. Kajian tentang peluang dan atau kemungkinan bahwa Islam akan bangkit

4. Kajian pelajaran Tarikh

5. Konsep berinteraksi

Adapun berkenaan tentang kelayakan bangkit bisa ditopang oleh dua unsur pokok yaitu adanya motivasi internal dan juga komunitas orang untuk melakukan kebajikan uyang didasari semangat ukhuwah Islamiyah

B. Siyasatu Syariyah (Ust.Muhammad Nuh, Moderator Akh. Kadir/Materi Dua/pukul 10.20 – 12.15 WIB).

Ada beberapa hikmah dari kasus sejarah dalam alquran yang mesti kita jadikan cermin keilmuan, salah satunya adalah tentang kisah konsep dakwah Nabi Musa a.s. dimana beliau sentuhan dakwah pertama yang dilaluinya adalah kepada pimpinan yang dimana waktu itu adalah Firaun yang sekaligus ayah angkatnya (Idzhab Ila Firauna Innahu Thagha)

Ada beberapa pendongkrak bekal kepemimpinan yang mesti ada dalam diri seseorang diantaranya :

1. Fisik yang kuat/Usia

2. Harta yang cukup

3. Keilmuan yang mumpuni

4. Kharisma ketokohan

5. Memiliki sifat Visioner konstruktif

Dalam kontek dakwah, keimanan dan amal soleh adalah ukuran standar dalam mendapatkan jaminan syurga Allah SWT sebagaimana dalam firmannya dalam Surat An-Nur ayat 57 yang artinya kurang lebih : ‘’ dan orang-orang yang beriman dan beramal shaleh maka Allah akan memasukan mereka kedalam surga yang mengalir didalamnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya..’’

Adapun kepemimpinan yang ideal setidaknya mesti memiliki prasyarat awal yang diantaranya :

  1. Mampu menuanaikan amanah secara proposional
  2. Perintah keharusan berlaku adil

Adapun jika hal itu tidak ada maka satu hal yang pertama terjadi adalah kehancuran itu sendiri. Sebagaimana dalam hadits dikatakan : ‘’ apabila suatu urusan diberikan kepada bukan yang ahlinya maka tunggulah saat-saat kehancuran (idza wusidal amru ila ghairi ahliha fantadhirissa’ah)

Hal yang perlu diketahui akantabe’at masyarakat kekinian adalah kecenderungan keta’atan diakibatkan mereka diberi (alwala ila yu’ti). Adapun dalm kontek keta’atan yang Allah firmankan dalam alquran dapat dibagi menjadi tiga pola keta’atan :

1. Keta’atan totalitas kepada Allah SWT

2. Keta’atan totalitas kepada Rosulullah

3. Keta’atan kepada ulil amri secara ikhlash namun selama ulil amri itu melaksanakan keta’atansecara totalitas kepada Allah SWT

C. Konsepsi Negara Perspektif Alquran dan As-Sunah (Ust.Taufik Ridha, Moderator Akh.Dede Abdul Karim/Materi Ketiga/pukul 15.30 – 17.30)

Secara kontektual Negara dalam Islam dalam prespektif tidak ada, karena melalui berbagai macam analisa sejarah tidak pernah terdengan bahwa Rasulullah adalah pendiri atau penggagas Negara Islam pertama ataupun istilah yang semisalnya dengan itu. Dalam kontek refresentasi kenegaraan Ibnu Kholdun memberikan gambaran tentang perangkat kenegaraan diantaranya : wilayah, pemerintahan dan hokum/UU. Hal yang perlu adanya kesepakatan dalam sebuah pemerintahan adalah adanya legitimasi kekuasaan itu sendiri.

Secara kasat mata konsep pemilihan kepala negarapun tidak ada aturan baku dalam ajaran islam dan hal ini bias diperhatikan dalam kontek sejarah islam itu sendiri yang dimulai dengan beberapa kontek :

1. Kenabian yaitu pada era Nabi Muhammad SAW sendiri

2. Kontek kekhalifahan dengan berbagai macam metode pemilihan

a. Abu Bakar Ash-Shiddiq cenderung bersifat aklamasi legitimasi

b. Umar bin Khottob cenderung bersifat wasiat dari legitimasi Abu Bakar Ash-Shiddiq

c. Ustman bin Affan cenderung bersifat Musyawarah mufakat yang berbentuk legitimasi parlementer

d. Ali bin Abi Thalib cenderung bersifat Pemilihan hirarki turunan legitimasi Publik

3. Kontek Kerajaan

4. Kontek Kesultanan dan lain-lain.

Ada bebarapa asumsi sumber legitimasi kekuasaan :

a. Daulah – Bae’at – Menegakan Agama

b. Kerajaan – bersifat turunan/warisan

c. Demokrasi – bertumpu pada kehendak rakyat secara mayoritas dan lain sebagainya

D. Konsepsi Ikhwanul Muslimin terhadap Negara (Ust.Chozin, Moderator Akh.Kadir/Materi Keempat/pukul 20.00 – 22.00)

Ada beberapa konsepsi tahapan dalam proses awal pembentukan :

1. Pribadi

2. Keluarga

3. Masyarakat

4. Negara

5. Khilafah

6. Ustadiyatul Alam

Ada system yang dilakukan dalam sarana Ikhwanul Muslimin :

1. Pemantapan dan si’ar dakwah

2. Penyeleksian kapabelitas

3. Perjuangan konstitusional

Dalil-dalil yang perlu dicermati dan diimani :

1. Al-Haj Ayat 40

2. Yusuf Ayat 110

3. An-Nur Ayat 55

Berkenaan dengan kekuatan jiwa setidaknya harus memiliki empat factor pembentukan :

1. Kemauan yang kuat

2. Kesetian yang sehat

3. Pengorbanan yang besar

4. Penghargaan terhadap prinsip orang lain dan diri, pengenalannya dan implementasiannya.

E. Studi Neolib, Huntington dan Fukuyama dalam Kontek Global dan Negara (Ust.Nu’im Hidayat, Moderator Akh.Kadir/Materi Kelima/pukul 08.00 – 10.00)

Huntington : Seorang ilmuan lulusan Universitas Harvard dan pernah menjadi penasehat gedung putih Negara adidaya

Dalam kontek kekinian kita harus membedakan antara opini politik dengan apa yang dinamakan fakta politik. Teori Fukuyama tentang demokrasi liberal pada awalnya pernah ditentang karena dikahawatirkan akan bias melahirkan opini monarki, teokrasi, fasisme, komunisme, totalitariesme dan lain-lain. Namun pada akhirnya semua teori Fukuyama dijadikan sebagai sumber acuan dasar oleh semua Negara besar kecuali oleh dunia Islam.

Ada beberapa prasyarat kebangkitan Islam yang mesti diperhatikan :

1. Makna dalam dan luar ( penerimaan modernitas dan memiliki petunjuk hidup yang jelas)

2. Keyakinan pengaruh pengingkaran kebangkitan islam yang menjadi titik balik peradaban

3. Proses Islamisasi baik bersifat structural maupun bersifat cultural

F. Study Kritis Evaluasi Ketatanegaraan Indonesia (Ust.Inu Kencana, Moderator Akh.Ramlan Nugraha/Materi Keenam/pukul 10.15 – 13.30)

Pada prinsipnya ketatanegaraan Indonesia sudah bisa dianggap banyak kekeliruan yang mendasar baik semisal tentang kedudukan dan kewenangan kelembagaan MPR/DPR dalam kontek pengawasan dan kerjasama maupun dalam kontek pancasila sebagai dasar Negara yang cenderung disalah artikan. Satu hal yang paling parah dalam ketatanegaraan Indonesia adalah cara berfikir yang salah tentang sebuah ajaran atau ideology. Kembali dalam kontek MPR dengan DPR adalah ketidakbolehan adanya kerjasama antara pengawas dan yang diawasi karena akan banyak menimbulkan masalah kronis yang salah satu diantaranya adalah praktek KKN (korusi kolusi dan nepotisme)

G. Memberdayakan Civil Society untuk Menyelamatkan Negara (Ust.Mawan batubara, /Materi Kedelapan/pukul 20.00 – 22.00)

1. Pengertian

· Idealisme tentang suatu masyarakat yang mandiri

· Interaksi social yang berada diluar pengaruh Negara dan intimidasi luar

2. Karakteristiknya

· Institusi otonom

· Dasar kesukarelaan

· Masyarakat madani

Adapun masalah pengelolaan kekayaan yang paling pundamental adalah :

1. Pengkhianatan konstitusi

2. Eksploitasi kontrak

3. Dominasi pihak swasta

4. Mandulnya peran peran Legislatif

Konsep Membangun Civil Society :

1. Visi Perjuangan

2. Dukungan Pinansial

3. Dukkungan politik

4. Dukungan Partisipasi Publik

5. Sosialisasi Agenda

Jawaban Ke_KAMMI_an

A. Penjelasan Tauhid

1. Tauhid Rububiyah

Maksudnya yaitu suatu keyakinan seorang hamba bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan seluruh ciptaan ini dengan sendiri, dan pengakuan bahwa Allahlah satu-satunya Dzat yang mengatur semua ciptaan ini, Yang memiliki alam semesta, Yang menghidupkan seluruh kehidupan dan Yang mematikan seluruh kematian.Termasuk dalam Tauhid Rububiyah adalah iman dan Qadla’ dan Qadarnya. Maka Tauhid Rububiyah merupakan landasan awal dari Tauhid-tauhid yang lain. Adapun beberapa dalil yang mendasari ketauhidan ini diantaranya yaitu Q.S. Al-Ikhlash ayat 1-4, Q.S. Az-Zukhruf ayat 87 dan Q.S. Al-Angkabut ayat 61 dan 63

2. Tauhid Uluhiyah

Maksudnya Yaitu pengakuan dan keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Dzat yang berhak disembah. Pengakuan tersebut selanjutnya direalisasikan dalam bentuk penyembahan, ibadah dan pengharapan dari setiap do’a-do’anya. Sebagian ulama mendefinisikan Tauhid Uluhiyah sebagai puncak rasa cinta dan keta’atan kepada Allah. Dengan Tauhid Uluhiyah ini seorang hamba bisa disebut muslim, karena telah melaksanakan perintah-perintah agama, yaitu ibadah. Maka bisa dikatakan bahwa bentuk lahir dari Tauhid Uluhiyah adalah menjalankan rukun-rukun Islam. Seorang hamba bisa saja telah mencapai Tauhid Rububiyah, namun belum mencapai Tauhid Uluhiyah, seperti seseorang yang telah mempercayai keberadaan Allah namun belum mau menegakkan rukun-rukun Islam. Adapun beberapa dalil yang mendasari ketauhidan ini diantaranya yaitu Q.S. Al-Fatihah ayat 5, Q.S. An-Nisa ayat 36 dan Q.S. Al-Baqarah ayat 21

3. Tauhid Asma’ Sifat.

Yaitu kepercayaan bahwa Allah mempunyai nama dan sifat yang sempurna, dengan mengakui dan mempercayai nama-nama dan sifat-sifat Allah yang tercantum dalam kitab suci Al-Qur’an dan yang diceritakan oleh Nabinya Muhammad s.a.w. Tauhid Asma’ Sifat lebih merupakan persepsi hamba terhadap Tuhannya dengan pengakuan bahwa Tuhannya adalah yang Maha Sempurna. Iman kepada Asma’ul Husna adalah termasuk dalam Tauhid ini. Adapun beberapa dalil yang mendasari ketauhidan ini diantaranya yaitu Q.S. Al-Ikhlash ayat 4 dan beberapa ayat alquran yang berhubungan dengan asma wa sifat_Nya Allah SWT.

B. Penjelasan Tauhid Sebagai Titik Tolak Perubahan

1. Dengan tauhid yang benar dan bersih maka akan melahirkan kepribadian yang terbebas dari berbagai macam penyakit agama seperti takhayul, bid’ah, khurafat dan yang semisalnya, sehingga akan menjadi fondasi terkuat untuk bias menjalankan ajaran islam secara kaffah.

2. Dengan memiliki tauhid yang lurus maka bias dipastikan Allah akan selalu memberikan rasa aman dan petunjuk baginya. Hal ini sesuai dengan firmannya dalam Q.S. Al-An’am ayat 82 yang artinya :

‘’ Dan Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rsa aman dan mereka mendapat petunjuk’’.

3. Dengan tauhid yang kokoh maka bisa menjadi suatu bekal dasar yang pasti untuk melakukan berbagai macam perubahan dalam perjalanan peradaban yang berubah-ubah. Hal ini telah terbukti pada Nabi Nabi sebelum ataupun Rosul Rosul seperti Nabi Nuh, Ibrahim, Muhammad dan yang lainnya.

C. Pemahaman dan aplikasi dalam membangun hubungan KAMMI dengan heterogenitas masyarakat kaitannya dengan Q.S. Ali Imran : 19, Q.S. Al-An’am : 108 dan Q.S. Al-Kafirun : 1-6 adalah :

1. Q.S. Ali Imran : 19

Artinya : Sesungguhnya agama disisi Allah ialah Islam. Tidak berselisih orang-orang yang diberi kitab…..

Dari penggalan ayat diatas adalah adanya tugas kita sebagai pengemban amanah dakwah untuk menyampaikan konsep konsep kebenaran ajaran Islam, adapun aplikasi hubungannya dengan KAMMI dengan heterogenitas masyarakat adalah memaksimalkan gerak langkah KAMMI sebagai kader-kader dakwah dengan cara memaksimalkan dan mengoptimalkan ilmu ke-KAMMI-an yang didapatkannya, dalam hal ini penguasaaan metodologi dakwah. KAMMI sebagai kader yang bermayoritas kader tarbiyah sudah tentu lebih memahami hakekat dan substansi dakwahnya sendiri. Konteks kesimpulannya adalah adanya kontek pengenalan ajaran islam secara menyeluruh.

2. Q.S. Al-An’am : 108

Artinya : dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batastanpa dasar pengetahuan.

Dalam kontek ayat diatas, KAMMI yang termasuk didalamnya terdapat unsure-unsur kader dakwah mestilah memahami hakekat dari etika dakwah. Etika dakwah yang dimaksud mesti dilandasi dengan konsep-konsep yang mengandung hikmah dan nasihat yang baik, terukur dan tepat sasaran. Kontek kesimpulannya adalah adanya etika akhlak dalam penyampaian dakwah.

3. Dalam kontek ayat 1-6 surat Al-kafirun ini adalah adanya penegasan antara ambang batas toleransi dengan konsepsi ketauhidan itu sendiri, tidak ada tawar menawar dalam masalah aqidah. Adapun kontek kesimpulannya adalah tidak ada tawar menawar dalam konteks aqidah tauhid.

D. Pengertian Madzhab, Aliran dan Pergerakan beserta perbedaan dan conohnya !

1. Madzhab

Madzhab secara bahasa sering diartikan sebagai suatu jalan yang dilalui, namun ulama fiqih kebanyakan mendefinisikan bahwa madzhab adalah manhaj atau metode yang dibentuk setelah melalui pemukiran dan penelitian kemudian dijadikan sebagai pedoman yang jelas batas dan bagian-bagiannya serta dibangun diatas prinsif-prinsif dan kaidah-kaidah seperti halnya imam-imam madzhab seperti Imam Hanafi, Imam Hambali, Imam Maliki dan Imam Syafi’i.adapun titik tekan madzhab adalah lebih kepada sebuah pedoman manhaj yang terakui kekuatan kebenarannya sehingga bersifat positif dalam sebuah pemecahan keagamaan.

2. Aliran

Aliran yaitu suatu penghantar pemahaman yang bersifat komunitas terbatas dan terditeksi, dimana aliran disini adalah suatu kepercayan akan sesuatu yang mistis yang cenderung tidak ilmiah dan berkonotasi negatif. Seperti contohnya adanya istilah aliran-aliran sesat seperti aliran sesat isa bugis, aliran ahmadiyah dan sebagainya. Dimana titik tekan aliran yaitu lebih kepada kebenarannya bersifat lemah konotasinya sehingga kurang solutif dalam konsep sebuah pemecahan.

3. Pergerakan

Pergerakan yaitu suatu perpindahan/pergeseran dari suatu kondidi kepada kondisi lainnya yang bersifat progresif dan bersifat reaksioner dan berevolusi. Sebagi contoh banyaknya pergerakan- pergerakan mahasiswa (KAMMI, HMI, PMII dll) dan juga pergerakan-pergerakan islam lainnya (HAMAS,MMI,HTI dll). Titik tekannya adalah diantara madzhab dan aliran, dalam artian adanya factor-faktor ketergantungan seperti halnya bagaimana konsepan manhaj yang dijalankan apakah nasionalisme ataukah religius islami dan lain sebagainya.

E. Pengertian Jama’ah dan Aplikasinya !

1. Jama’ah

Secara bahasa jama’ah adalah kumpulan sekelompok orang, adapun ahli fiqih mendefinisikan jama’ah dengan istilah mujama’atu ahlilhaqqi wainqolla (tempat berkumpulnya ahli kebenaran meskipun jumlahnya sedikit)

2. Aplikasi

Adapun aplikasinya dalam kehidupan adalah suatu kepastian.Manusia sebagai makhluk social adalah salah satu alasannya. Alquranpun telah menegaskan dalam ayatnya yang mengandung pengertian kurang lebih ’’ dan berpegang teguhlah kalian terhadap tali (agama) Allah dan janganlah kalian bercerai bera…i ‘’Sehingga dari salah satu ayat tersebut saja mengandung pengertian bahwa perlunya dan wajibnya hidup berjama’ah/bersosial dengan berbagai elemen masyarakat.

F. Aspek Aspek Pembentukan Negara

1. Pemerintahan yang berdaulat (Khilafah dan Kekhilafahan)

2. Sebuah Komunitas masyarakat/penduduk

3. Adanya manhaj pedoman / ndang-undang

4. Adanya pengakuan dari dunia internasional baik secara defacto maupun secara dejure

5. Adanya wilayah tempat tinggal bernaung sebagai wilayatul hukmi.

Curhat Kader

“Akh, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam da’wah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat ternyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh.”Begitu keluh kesah seorang mad’u kepada seorang murobbinya di suatu malam. Sang murobbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad’unya.

“Lalu apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu?,” sahut sang murobbi setelah sesaat termenung. ” Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan prilaku beberapa ikhwah yang justru tidak Islami. Juga dengan organisasi dakwah yang Ana geluti; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, Ana mendingan sendiri saja.” Jawab mad’u itu.

Sang murobbi termenung kembali. Tidak tampak raut terkejut dari roman di wajahnya. Sorot matanya tetap terlihat tenang, seakan jawaban itu memang sudah diketahuinya sejak awal. ” Akhi, bila suatu kali antum naik sebuah kapal mengarungi lautan luas. Kapal itu ternyata sudah sangat bobrok. Layarnya banyak berlubang, kayunya banyak yang keropos bahkan kabinnya
bau kotoran manusia. Lalu, apa yang akan antum lakukan untuk tetap sampai pada tujuan?”. Tanya sang murobbi dengan kiasan bermakna dalam. Sang mad’u terdiam dan berfikir. Tak kuasa hatinya mendapat umpan balik sedemikian tajam melalui kiasan yang amat tepat. ” Apakah antum memilih untuk terjun kelaut dan berenang sampai tujuan?”. Sang murobi mencoba memberi opsi. “Bila antum terjun ke laut, sesaat antum akan merasa
senang. Bebas dari bau kotoran manusia, merasa kesegaran air laut, atau bebas bermain dengan ikan lumba-lumba . tapi itu hanya sesaat.

Berapa kekuatan antum untuk berenang hingga tujuan?. Bagaimana bila ikan hiu datang. Darimana antum mendapat makan dan minum? Bila malam datang, bagaimanan antum mengatasi hawa dingin?” serentetan pertanyaan
dihamparkan dihadapan sang mad’u. Tak ayal, sang mad’u menangis tersedu. Tak kuasa rasa hatinya menahan kegundahan sedemikian. Kekecewaannya kadung memuncak, namun sang murobbi yang dihormati justru tidak memberi jalan keluar yang sesuai dengan keinginannya.

“Akhi, apakah antum masih merasa bahwa jalan dakwah adalah jalan yang paling utama menuju ridho Allah? ” Bagaimana bila ternyata mobil yang antum kendarai dalam menempuh
jalan itu ternyata mogok? Antum akan berjalan kaki meninggalkan mobil itu tergeletak dijalan, atau mencoba memperbaikinya? . Tanya sang murobbi lagi.

Sang mad’u tetap terdiam dalam sesenggukan tangis perlahannya. Tiba-tiba ia mengangkattangannya:”Cukup akhi, cukup. Ana sadar.. maafkan Ana….
ana akan tetap Istiqomah. Ana berdakwah bukan untuk mendapatkan medali kehormatan. Atau agar setiap kata-kata ana diperhatikan… ” .

Biarlah yang lain dengan urusan pribadinya masing-masing. Biarlah ana tetap berjalan dalam dakwah. Dan hanya Allah saja yang akan membahagiakan ana kelak dengan janji-janji- Nya. Biarlah segala kepedihan yang ana rasakan menjadi pelebur dosa-dosa ana”. Sang mad’u berazzam dihadapan sang murobbi yang semakin dihormatinya.

Sang murobbi tersenyum “Akhi, jama’ah ini adalah jamaah manusia. Mereka adalah kumpulan insan yang punya banyak kelemahan. Tapi dibalik kelemahan itu, masih amat banyak kebaikan yang mereka miliki . Mereka adalah pribadi-pribadi yang menyambut seruan Allah untuk berdakwah. Dengan begitu, mereka sedang berproses menjadi manusia
terbaik pilihan Allah.” “Bila ada satu dua kelemahan dan kesalahan mereka, janganlah hal itu mendominasi perasaan antum. Sebagaimana Allah ta’ala menghapus dosa manusia dengan amal baik mereka, hapuslah kesalahan mereka dimata antum dengan kebaikan-kebaikan mereka terhadap
dakwah selama ini. Karena di mata Allah, belum tentu antum lebih baik dari mereka.”

“Futur, mundur, kecewa atau bahkan berpaling menjadi lawan bukanlah jalan yang masuk akal. Apabila setiap ketidak-sepakatan selalu disikapi dengan jalan itu , maka kapankah dakwah ini dapat berjalan dengan baik?” sambungnya panjang lebar. “Kita bukan sekedar pengamat yang hanya bisa
berkomentar. Atau hanya pandai menuding-nuding sebuah kesalahan. Kalau hanya itu, orang kafirpun bisa melakukannya. Tapi kita adalah da’i. kita adalah khalifah. Kitalah yang diserahi amanat oleh Allah untuk membenahi masalah-masalah di muka bumi. Bukan hanya mengeksposnya, yang bisa jadi justru semakin memperuncing masalah.

“Jangan sampai, kita seperti menyiram bensin ke sebuah bara api. Bara yang tadinya kecil.tak bernilai, bisa menjelma menjadi nyala api yang yang membakar apa saja. Termasuk kita sendiri!” “Bekerjalah dengan ikhlas. Berilah taushiah dalam kebenaran, kesabaran dan kasih sayang kepada semua ikhwah yang terlibat dalam organisasi itu. Karena peringatan selalu berguna bagi orang beriman. Bila ada isyu atau gosip tutuplah telinga antum dan bertaubatlah. Singkirkan segala ghil antum
terhadap saudara antum sendiri. Dengan itulah, Bilal yang mantan budak hina menemui kemuliaannya. ”

Suasana dialog itu mulai mencair. Semakin lama, pembicaraaan melebar dengan akrabnya. Tak terasa, kokok ayam jantan memecah suasana. Sang mad’u bergegas mengambil wudhu untuk berqiyamu lail. Malam itu. Sang mad’u sibuk membangunkan mad’u yang lain dari asyik tidurnya. Malam itu sang mad’u menyadari kesalahannya. Ia bertekad untuk tetap berputar
bersama jama’ah dalam mengarungi jalan dakwah. Pencerahan diperolehnya. Demikian yang kami harapkan dari antum sekalian…

Sumber dari :
Fatih sang pembebas…(salah satu kader da’wah KAMMI)

KAMMI (4)

KADER KAMMI KOMSAT

STAIN WATAMPONE 2006/08

JUMLAH KADER KAMMI STAIN : 24 ORANG

JUMLAH KADER IKHWAN : 6 ORANG

JUMLAH KADER AKHWAT : 18 ORANG

JUMLAH KADER TERTARBIYAH : – IKHWAN : 3 ORANG

– AKHWAT : 14 ORANG

JUMLAH KADER AKTIF : 7 ORANG

JUMLAH KADER AB 3 : 1 ORANG

JUMLAH KADER AB 2 : 5 ORANG

JUMLAH KADER AB 1 : 18 ORANG

DATA DIRI KADER

1. NAMA : ROSLAN

ALAMAT : APALA, KEC. BAREBBO

NO. TLP/HP : 085 242 518 173

JURUSAN / PRODI : SYARI’AH / AHS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : MANTAN KETUA KAMMI KOMSAT BONE

ANGKATAN : 2005

JENJANG PENGKADERAN : AB 3

2 NAMA : SYAMHARI

ALAMAT : JL. AHMAD YANI, KEC. T.R. BARAT

NO. TLP/HP : 081 339 730 039

JURUSAN / PRODI : SYARI’AH / EKIS

SEMESTER : V (LIMA)

AMANAH DI KAMMI : KETUA KAMMI KOMSAT STAIN

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 2

3. NAMA : AHMAD

ALAMAT : ASRAMA MAHASISWA STAIN

NO TLP/HP : 085 299 985 835

JURUSAN / PRODI : SYARI’AH / EKIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : SEKRETARIS KAMMI KOMSAT STAIN

ANGKATAN : 2005

JENJANG PENGKADERAN : AB 2

4 NAMA : SITTI JULAEHA

ALAMAT : JL. AHMAD YANI

NO. TLP/HP : 085 299 815 028

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / D3 BHS. INGGRIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : KOOR. KADERISASI

ANGKATAN : 2005

JENJANG PENGKADERAN : AB 2

5. NAMA : SITTI HARMAWATI

ALAMAT : JL. MT HARYONO

NO. TLP/HP : 085 255 191 655

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / D3 BHS. INGGRIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : STAF KADERISASI

ANGKATAN : 2005

JENJANG PENGKADERAN : AB 2

6. NAMA : SERI SANTARI

ALAMAT : JL. LANGSAT

NO. TLP/HP : 085 255 202 826

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / D3 BHS. INGGRIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : STAF KEBIJAKAN PUBLIK

ANGKATAN : 2005

JENJANG PENGKADERAN : AB 2

7. NAMA : ARMIYATI ARSYAD SEWA

ALAMAT : PATTIRO, KEC. SIBULUE

NO. TLP/HP : 085 299 713 330

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / D3 BHS. INGGRIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : BENDAHARA KOMSAT

ANGKATAN : 2005

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

8. NAMA : ANDI IRAWATI

ALAMAT : BTN TIMURAMA I

NO. TLP/HP : 085 299 929 925

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / PAI

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : STAF KADERISASI

ANGKATAN : 2005

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

9. NAMA : ASTARINAH ADAM

ALAMAT : APALA

NO. TLP/HP : 085 255 021 362

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / D3 BHS. INGGRIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : STAF HUMAS

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

10. NAMA : HASAN BASRI

ALAMAT : JL. HOS COKROMINOTO

NO. TLP/HP : 085 242 105 359

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / PAI

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : KOOR. KEBIJAKAN PUBLIK

ANGKATAN : 2005

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

11. NAMA : FIRMAN

ALAMAT : JL. BAYANGKARA

NO. TLP/HP : 085 299 450 911

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / D3 BHS. INGGRIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : STAF HUMAS

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

12. NAMA : SUKARNO

ALAMAT : BTN TIMURAMA I

NO. TLP/HP : 085 242 424 921

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / MPI

SEMESTER : V (LIMA)

AMANAH DI KAMMI : KOOR. HUMAS

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

13. NAMA : LUSRIANI

ALAMAT : LATTEKKO, KEC. AWAMPONE

NO. TLP/HP : 085 299 053 587

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / PAI

SEMESTER : V (LIMA)

AMANAH DI KAMMI : STAF KADERISASI

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

14. NAMA : KURNIATI

ALAMAT : JL. MT HARYONO

NO. TLP/HP : 085 299 061 551

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / PAI

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : STAF KEBIJAKAN PUBLIK

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

15. NAMA : SAHRIANI

ALAMAT : LATTEKKO

NO. TLP/HP : 085 242 007 452

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / PAI

SEMESTER : V (LIMA)

AMANAH DI KAMMI : STAF KADERISASI

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

16. NAMA : ERMAYANTI

ALAMAT : JL. HUSAIN JEDDAWI

NO. TLP/HP : 085 299 807 381

JURUSAN / PRODI : SYARI’AH / EKIS

SEMESTER : V (LIMA)

AMANAH DI KAMMI : STAF KEBIJAKAN PUBLIK

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

17. NAMA : HUSNAYAENI

ALAMAT : JL. SUNGAI CENRANA

NO. TLP/HP : 085 255 492 887

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / PAI

SEMESTER : V (LIMA)

AMANAH DI KAMMI : STAF KEBIJAKAN PUBLIK

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

18. NAMA : HASMAWATI

ALAMAT : JL. MT HARYONO

NO. TLP/HP : 081 355 680 560

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / D3 BHS. INGGRIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : STAF HUMAS

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

19. NAMA : SURIANI SULTAN

ALAMAT : JL. SUNGAI CENRANA

NO. TLP/HP : 085 255 543 783

JURUSAN / PRODI : SYARI’AH / EKIS

SEMESTER : V (LIMA)

AMANAH DI KAMMI : STAF HUMAS

ANGKATAN : 2006

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

20. NAMA : JUSNI

ALAMAT : TACCIPI, KEC. ULAWENG

NO. TLP/ HP : 085 242 530 052

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / D3 BHS. INGGRIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : STAF HUMAS

ANGKATAN : 2007

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

21. NAMA : MASYITA ABBAS

ALAMAT : JL. LAPOWAWOI

NO. TLP/HP : 081 354 609 482

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / D3 BHS. INGGRIS

SEMESTER : VII (TUJUH)

AMANAH DI KAMMI : STAF HUMAS

ANGKATAN : 2007

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

22. NAMA : MUSFIRA

ALAMAT : BAJOE, KEC. T.R. TIMUR

NO. TLP/HP : 085 299 015 238

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / BHS. INGGRIS

SEMESTER : III (TIGA)

AMANAH DI KAMMI : STAF HUMAS

ANGKATAN : 2007

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

23. NAMA : SULFIATI

ALAMAT : CAKKE

NO. TLP/HP :085 280 362 530

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / PAI

SEMESTER : III (TIGA)

AMANAH DI KAMMI : STAF HUMAS

ANGKATAN : 2007

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

24. NAMA : MULIATI

ALAMAT : JL. HOS COKROMINOTO

NO. TLP/HP : 085 299 819 256

JURUSAN / PRODI : TARBIYAH / PAI

SEMESTER : III (TIGA)

AMANAH DI KAMMI : STAF HUMAS

ANGKATAN : 2007

JENJANG PENGKADERAN : AB 1

USUNAN PENGURUS
KESATUAN AKSI MAHASISWA MUSLIM INDONESIA (KAMMI)
KOMISARIAT UNIVERSITAS HASANUDDIN
PERIODE 2007-2008

A.      BADAN PENGURUS HARIAN (BPH)
Ketua Umum                            : Rahmat Hidayat Muhajir
Sekretaris Umum                : Indra Dwinata
Bendahara Umum                 : Sitti Mahfiah
Ketua Bidang Kaderisasi               : Rahmawaty
Ketua Bidang Kebijakan Publik  : Sitti Syuhrah
Ketua Bidang Humas                    : Arif’Athul M.Dullah

B.      BADAN PELAKSANA PROGRAM (BPP)
•       Dep. Pembinaan Kader&Diklat
        : Fitria Megayanti Adudu
(Arsi/05)(Koord.)
  Muh Yusuf (Mipa/06)
Inul Hajar (Farmasi/05)
Sitti Masyita (Hukum/05)
Muh.Ramli (FKG/05)
Dzulfadly (FKM/07)
Hajrianty Yatmar (Sipil/06)
Nirmala Syahidah (Sipil/05)
•       Dep. Data Base         : Indrastuti (Tekper/05) (Koord)
Mursyidah (Elektro/05)
Khairuddin (Farmasi/06)
M.Aris Sultan (elektro/06)
Irwan Syam (Fisip/07)
Zelvi Diana (FKM/06)
•       Dep. Kastrat& Diklat           : Taufik Mubarak (Hutan/05)
(Koord)
Laode Aynul (Fisip/07)
Laode Hendra (Hukum/06)
Irma Suryani (P’ikann/05)
Ahryani Syam (Ners/06)
Arma Melinda (Fisip/06)
Rezky Mulyani (Sipil/05)
•       Dep. Jaringan Eksternal        : Makkasau (Tekper/06)(Koord)
&Perencanaan Politik             Akhyar (Farmasi/05)
Muh.Fajrin (Elektro/06)
Mustaqim (FKM/07)
Nur Sita (Arsi/05)
Fifit Fitriani (Arsi/07)
Asni Fatimah (FKM/05)
•       Dep. Media & Publikasi : Dede Tsabitul (Kosmik/05)

(Koord)
Nirwana (Farmasi/05)
Sutrisman (Fisip/06)
Fitria Dewi Usman(Arsi/06)
Yuni Cahaya (Sipil/05)
Nurul Fauziah (FKG/05)
M.Yusuf Hidayat (FKM/06)
•       Dep.Jaringan Informasi&         : Rofika (Ikan/05) (Koor)
Diklat                         Nurmayda (Sastra/05)
               Zulfikar (Hukum/  )
               Suryanto Rasyid (Elekt/07)
               Taqwim Sumaila (FKM/06)
               Fitriani (ikan/06)
               Ziyadatur Cahaya (Mipa/06)
C.      BIRO-BIRO KHUSUS
1. Biro Ekonomi :Andi Ampa (Akuntansi/06) (Koord)
                               :Afwan L. (Hutan/05)
                               :Warkha Syahbani (Ekon/06)
                               :Nadhira (Ners/07)
                               Muthmainnah (Ners/07)
                               Harita Wijayanti (Mipa/06)
2. Biro Administrasi Organisasi       : Pastari (Agro/06) (Koor)
        & Kesekretariatan      :Kartini (Hukum/05)
                               :Kaslam (Agro/07)
                               :Rahman S. (Pertanian/07)
                               :Fardiman Ruli (Mipa/06)
                               :Irmawaty (Sipil/07)
                               :Muh.Taufan (FKM/07)
D. KOORDINATOR SATUAN (KOORSAT)
Wilayah FIS                    : Ade Irsal
 (Fisip/05)
Wilayah Teknik                 : Fitria Megayanti Adudu (Arsi/05)
Wilayah Medic                  : Arif’Athul M. Dullah (FKM/05)
Wilayah Mipa & Farmasi         : Sitti Syuhrah (Farmasi/05)
Wilayah Agro                   : Rahmawaty (Pertanian/04)

Anggota KAMMI (3)

Ai Nurhayati

UNIGAL/FKIP/B.INGGRIS

2005

Eva Saufana

UNIGAL/FKIP/B.INGGRIS

2005

karolin Sarmiati

UNIGAL/FKIP/B.INGGRIS

2005

lastri Wahyuni

UNIGAL/FKIP/B.INGGRIS

2005

Sri Sulastri

UNIGAL/FKIP/B.INGGRIS

2005

Ferry Gaat Zulhakam

UNIGAL/FKIP/BIOLOGI

2005

Enyang bahrul Ulum

UNIGAL/FKIP/B.INGGRIS

2005

Sri Arini Rahayu

UNIGAL/FKIP/B.INGGRIS

2005

Darno Yusuf

STAI PUTRA GALUH/PGSD

2005

Ikah Atikah

IAID CIAMIS/PAI

2006

Ehan Rohaniah

UNIGAL/FKIP/B.INGGRIS

2006

canaecin Yulia pandu Setia

UNIGAL/FKIP/PJKR

2006

Aep Nurhidayat

UNIGAL/FKIP/SASTRA INDONESIA

2006

Isep saeful Muzaqqi

UNIGAL/EKONOMI AKUNTANSI

2006

Teni Guniarti

STAI PUTRA GALUH/PGSD

2006

Budi

2006

Insya Allah yang Lainnya Menyusul (Semoga Bermanfa’at)