Tak sengaja lewat didepan rumah dikala itu, mereka mengajak dan mempersilahkan masuk dan duduk diruang tamu, kursi leter L dikala itu. Sempat terhenyak manakala mengenal tiga orang dari lima orang yang hadir disaat itu. Dua orang kaka, apah dan ntah tak dikenal yang dua nya. Substansi introgasi yang terjadi dikala itu. Banyak mempertanyakan hal hal pertanggungjawaban yang nota bene berkaitan dengan sepak terjang dinamika ku selama ini. Sangat syok dibuatnya meski mencoba ditegarkan setegar tegarnya hati. Seolah semua hanya mimpi , mimpi kemustahilan yang pada akhirnya tuhan uji akan konsekwensi dari sebuah pengejaran itu. Banyak ku terdiam dan termenung, tak pernah ada jawaban ya sedikitpun dari bibir inih. Sungguh tak siap dan tak percaya jika memang semua itu benar benar terjadi. Sangatlah tidak mungkin kalau kita paksakan perjalan ini, terlalu banyak kemustahilan disana sini dalam prosesnya. Pun begitu mereka lebih kepembahasan itu. Lagi pula ada ketidak pasrahan dari sosok yang memang sedari awal tak pernah ada celah terbuka walau hanya sedikit. Sejenak permintaan ijin untuk melakukan shalat istikhoroh dikala itu. Sembari meminta petunjuk wudhu dan shalat. Perjalan ke tempat itupun ternyata panjang dirasa, nyaris tak menemukan tempat untuk bersuci dikala itu, beberapa lorong terlewati pun begitu beberapa ruangan sudut gubukpun terlewati dengan penuh sesaknya para bocah pembelajar dikala itu. Sesekali berhenti sejenak menatap satu per satu dan sedikit terhenyak ada seorang bocah yang kita mengenal tentangnya. Menyapa dengan sesekali mengelus nya kemudian lanjut melintasi lorong lorong berikutnya. Sesampailah diluar ruangan dikala itu, hujan deras plus dentuman petir petir yang teramat sangat keras dikala itu bersahutan. Kutatap beberapa pohon orange dikala itu beberapa saat terasa gempa kecil mengiringi, beberapa orang berhamburan. Pun dengan kita singgah disebuah gang yang sangat tidak dikenal sebelumnya. Semua tetiba sunyi reda nyaris tak ada orang sedikitpun. Tersesat kita pada akhirnya.
Pun di malam berikutnya bunga tidur itupun berulang. Kita sempat berdiskusi bersamanya dan dengan beberapa orang yang tak pernah dikenal sebelumnya. Kitapun membopongnya setiba tiba, seolah semua nyata. Malam berikutnyapun masih terus berlanjut, kita sempat mengejar berbagai kegiatan dikala itu. Supersibuk dia dibuatnya. Menyusuri lembah bukit bahkan singgah disebuah bangunan yang ternyata banyak pasiennya dikala itu. Memeriksa satu persatu, kemudian terhenyak ada seorang perawat yang kita tak asing mengenalnya. Tak sempat sedikitpun menyapanya. Semua fokus dengan kesibukannya masing masing, tak ada satupun moment yang pada akhirnya bisa dijelaskan dan dita’birkan dikemudian hari. itulah ritme rampai bunga mimpi yang tiga hari berturut turut terjadi, semua sampai disini. Tak ada arti apapun tentang semuanya. Lintasan halu banyangan saja ternyata, semua tak pernah benar benar nyata pada akhirnya. Slalu beristighfar akan segala kelalaian yang selama ini terucap dan terlakukan . Semoga semua akan baik baik saja pada akhirnya. Bismillah Tawakkaltu ‘Alallah…(27-290523)
BAGAIMANA JOKOWI MENDUKUNG GANJAR, MENCADANGKAN PRABOWO, DAN MENOLAK ANIES
BAGAIMANA JOKOWI MENDUKUNG GANJAR, MENCADANGKAN PRABOWO, DAN MENOLAK ANIES
Denny Indrayana Guru Besar Hukum Tata Negara Senior Partner INTEGRITY Law Firm Registered Lawyer di Indonesia dan Australia
Ini adalah kisah tentang kerja politik Presiden Jokowi untuk ikut memenangkan pemilihan presiden 2024. Pastinya bukan sebagai pasangan calon peserta pilpres, tetapi memastikan paslon yang beliau dukung tampil sebagai juara dalam kompetisi Pilpres 2024.
Maaf jika tulisannya akan panjang, karena banyak hal yang perlu saya sampaikan, agar lumayan lengkap dan utuh, meskipun tidak bisa seluruhnya diceritakan. Beberapa nama dan peristiwa terpaksa tidak diungkap jelas, agar lebih aman dan tidak justru menimbulkan persoalan. Supaya tidak gagal paham, mohon membaca tulisan ini sampai tuntas.
Tulisan ini saya buat sebagai ikhtiar, untuk menjaga agar Pilpres 2024 tetap berjalan Jujur dan Adil. Saya sadar betul apa yang saya tulis ini akan membuat tidak nyaman beberapa kalangan, khususnya Presiden Jokowi dan para pendukungnya. Namun, karena didasari niat tulus untuk menjaga kehormatan demokrasi kita, biarlah saya menyediakan diri untuk menjadi pengingat, tentu dengan resiko disalahartikan, serta tidak disukai beberapa kalangan tersebut.
Sebab, keterlibatan aktif Presiden Jokowi yang ikut cawe-cawe dalam Pilpres 2024 demikian adalah salah satu ancaman nyata bagi demokrasi kita. Sebagai orang yang mengangkat salam dua jari dan ikut memilih Jokowi di Pilpres 2014, saya merasa bertanggung jawab untuk tidak membiarkan Beliau melakukan kesalahan konstitusional yang sangat fatal dan membahayakan kehidupan berbangsa.
Setiap orang — tidak terkecuali seorang presiden sekalipun — tentu berhak punya pilihan dan preferensi calon presiden. Tetapi ketika sang presiden yang sedang menjabat menyalahgunakan kewenangan dan pengaruh yang dimilikinya untuk memenangkan paslon yang didukungnya, maka sang presiden jelas-jelas telah melanggar konstitusi.
Karena salah satu tugas utama presiden adalah memastikan setiap pemilu berjalan free and fair. Sebab, dengan kekuatan dan jaringan yang dimilikinya, sang presiden punya peluang besar untuk mempengaruhi hasil pemilu. Akibatnya, arena pertandingan tidak lagi adil bagi semua paslon, utamanya yang tidak mendapat dukungan sang presiden.
Agaknya, tidak ingin lagi mengalami kekalahan sebagaimana kisah Pemilihan Gubernur Jakarta 2017, ketika jagoan yang Beliau dukung Ahok alias BTP kalah dari Anies Baswedan; Maka untuk Pilpres 2024, Presiden Jokowi betul-betul mengambil peran sebagai the real king maker, sayangnya dalam bentuk yang salah.
Sampai tulisan ini dibuat, tanpa menafikan adanya kemungkinan dinamika dan perubahan, Presiden Jokowi terbaca mendukung paslon Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno, lalu juga mencadangkan sokongan kepada Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto, sambil tetap berusaha menggagalkan pencapresan Anies Baswedan, yang kemungkinan berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono, sepanjang partainya tidak berhasil “dicopet” Moeldoko, tentu dengan persetujuan Presiden Jokowi.
Di panggung depan, alias di hadapan publik, keterlibatan Jokowi ini Beliau bantah. Namun dalam realitas panggung belakang, ketika melakukan lobi di ruang-ruang tertutup, langkah dan kerja politik itu nyata dan serius Beliau kerjakan.
Target Presiden Jokowi, siapapun presiden penggantinya adalah orang yang bisa mengamankan dan melanjutkan program kerjanya. Kepada seorang petinggi negara salah seorang lingkar utama Istana mengatakan paling tidak ada dua hal yang diinginkan Jokowi pasca Beliau lengser.
Satu, proyek Ibu Kota Negara (IKN) berlanjut, serta dua, tidak ada masalah ataupun kasus hukum yang menjerat Jokowi ataupun keluarganya.
Dalam pandangan Eros Djarot di talkshow Satu Meja Kompas TV, Jokowi mendukung beberapa capres tertentu dan tidak ikut memilih Anies, karena ingin memastikan bahwa Beliau akan mendarat secara aman dan nyaman.
Karena itu, target utama Jokowi adalah sebisa mungkin hanya ada dua pasangan calon dalam Pilpres 2024. Keduanya adalah all the president’s Men. Calon yang diidentifikasi berseberangan dan mungkin tidak melanjutkan legacy kepresidenannya, sebisa mungkin dieliminasi, sedari awal.
Ibarat rumus makanan 4 sehat 5 sempurna, maka ada 9 strategi 10 sempurna langkah pemenangan yang terbaca dijalankan Presiden Jokowi.
Pertama, di tahap awal, Presiden Jokowi dan lingkaran dalamnya mempertimbangkan opsi untuk menunda pemilu, sekaligus memperpanjang masa jabatan Presiden. Alasan pandemi COVID 19 dijadikan pintu masuk. Seiring berjalannya waktu, opsi ini makin tidak relevan dan kehilangan logika pembenarnya.
Kedua, masih di tahap awal, segaris dengan strategi penundaan pemilu, sempat muncul ide untuk mengubah konstitusi guna memungkinkan Presiden Jokowi menjabat lebih dari dua periode. Opsi ini cepat tenggelam karena tidak mendapat dukungan dari parpol yang sudah bersiap maju dalam pilpres 2024. Apalagi Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan, sesuai konstitusi, presiden hanya menjabat maksimal dua periode.
Ketiga, menguasai dan menggunakan KPK untuk merangkul kawan dan memukul lawan politik.
Strategi mengkerdilkan KPK tersebut berjalan beriringan dengan strategi keempat, menggunakan dan memanfaatkan kasus hukum sebagai political bargaining yang memaksa arah parpol dalam pembentukan koalisi pilpres.
Strategi ketiga dan keempat inilah yang dalam banyak kesempatan saya sebut: memperalat hukum sebagai instrumen dalam strategi pemenangan Pilpres 2024.
Kebetulan beberapa petinggi parpol mempunyai borok dugaan kasus korupsi. Ada yang terjerat pengadaan minyak goreng, izin lahan hutan, kardus duren, dan lain-lain. Ada juga tokoh yang telah disiapkan dugaan korupsi pembelian Bank Banten. Bank itu infonya hanya dibeli dengan harga di bawah 500 miliar, padahal harga seharusnya lebih dari 900 miliar.
Strategikelima, jika ada petinggi parpol yang keluar dari strategi pemenangan, maka dia beresiko dicopot dari posisinya. Sudah menjadi fakta, seorang pimpinan parpol digeser, salah satu alasannya karena diketahui beberapa kali bertemu dengan bakal calon presiden yang tidak disenangi Jokowi.
Ketika saya menawarkan mitigasi hukum kepada suatu parpol dalam rangka pemilu 2024, sang pimpinan Parpol mengatakan, kita bisa bekerja sama, syaratnya hanya satu, “Anda tidak boleh mendukung Anies sebagai capres”.
Ketika saya tanya mengapa demikian, sang Ketum menjawab, “Saya harus memikirkan dan menyelamatkan partai” sambil tersenyum penuh arti.
Saat diingatkan konstituennya mayoritas adalah pendukung Anies Baswedan, dan jika tidak memilih Anies maka ada resiko parpol tersebut kehilangan pemilihnya sehingga tidak lagi mempunyai kursi di DPR, kader utama partai itu menjawab:
“Jika kami tidak memilih Anies, kami mungkin akan hilang setelah pemilu 2024, tapi kalau ikut memilih Anies, kami akan hilang sejak sekarang” katanya sambil tersenyum kecut.
Strategi keenam, menyiapkan komposisi hakim Mahkamah Konstitusi untuk antisipasi dan memenangkan sengketa hasil Pilpres 2024. Sebagai bagian dari memanfaatkan hukum dalam pemenangan pilpres, maka Jokowi paham benar peran strategis MK sebagai pengadil dan pemutus akhir pemenang Pilpres 2024. Maka komposisi hakim konstitusi pun sudah disiapkan untuk bisa mengamankan dan memuluskan jalan pemenangan.
Ditariknya Hakim Aswanto, dengan cara yang melanggar prinsip independence of the judiciary, karena berani-beraninya mbalelo dan menyeberang ke kelompok hakim yang membatalkan bersyarat UU Ciptaker, adalah salah satu indikator pengkondisian hakim MK yang pro-strategi Presiden Jokowi.
Setali tiga uang, hukuman ringan kepada Hakim Guntur padahal jelas-jelas melakukan skandal pengubahan putusan MK. Tidak aneh, hukuman minimalis demikian akan berbalik jasa dalam bentuk putusan yang menguntungkan kubu status quo. Terakhir, terpilihnya kembali Anwar Usman, sang adik ipar Presiden Jokowi, sebagai Ketua MK, menguatkan indikasi bahwa MK sudah siap menyambut strategi pemenangan pilpres ala Jokowi.
Sebagaimana KPK yang sudah dikuasai dan disalahgunakan dalam penanganan beberapa kasus korupsi, MK pun sudah pula dikondisikan, dan karenanya menambah panjang ancaman pelaksanaan Pilpres 2024 yang seharusnya Jujur dan Adil.
Strategi Jokowi yang ketujuh adalah tidak cukup hanya mendukung pencapresan Ganjar Pranowo, Jokowi juga memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto. Mengapa demikian?
Sedari awal preferensi Jokowi sebenarnya kepada Ganjar Pranowo. Ketika menghubungi para Ketum Partai salah satu poros koalisi bentukannya, Jokowi menginstruksikan tiga hal. Satu, segera bentuk koalisi tiga parpol. Dua, deklarasikan pencapresan Ganjar. Tiga, jangan sampai ada Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Ketika ketiga Ketum Parpol menghubungi Ganjar, kala itu, sang Gubernur Jawa Tengah mengatakan tidak akan maju kalau tidak didukung PDI Perjuangan dan mendapat restu Ketum Megawati Soekarnoputri. Ketika dilaporkan kepada Presiden Jokowi, Beliau menjawab, “Baiklah, biar nanti saya yang akan berbicara dengan Ibu Mega”.
Sejarah kemudian mencatat, Megawati Soekarnoputri akhirnya memilih Ganjar ketimbang Puan Maharani, pilihan awal Beliau. Jokowi berhasil melaksanakan misinya.
Penantian Ganjar bukanlah sebentar. Seorang pejabat negara bertanya ke Ganjar,
“Jadi bagaimana ini Pak Ganjar soal Pilpres 2024”
“Begini Pak. Saya dengan Ibu Megawati itu punya nomor khusus untuk kami berkomunikasi. Nah, sudah setahun ini nomor telepon itu tidak berbunyi. Saya juga masih menunggu kabar dari Beliau. Hanya melalui orang di sekitar saya, Ibu Mega menitip pesan: Tolong Jaga Mas Ganjar ya”.
Penantian panjang Ganjar Pranowo—senior saya di Fakultas Hukum UGM tersebut, akhirnya terjawab pada hari Kartini 21 April lalu. Lalu, besoknya di hari lebaran, Presiden Jokowi di rumah Solo hanya menerima Prabowo Subianto.
Dalam harapan Jokowi yang ideal menjadi presiden adalah Ganjar Pranowo. Tetapi kalau langkah Anies Baswedan tidak terbendung untuk menjadi capres, maka harus ada capres ketiga, dan pilihan Jokowi jatuh kepada Prabowo Subianto.
Presiden Jokowi membaca survei politik. Salah satunya dari CSIS. Pada rilisnya di 26 September 2022, survei CSIS menyimpulkan meskipun Ganjar dominan, tetapi akan kalah jika dihadapkan head to head dengan Anies Baswedan. Anies bahkan juga dinyatakan menang jika melawan Prabowo Subianto.
Maka untuk memecah suara pendukung Anies yang kebanyakan dari kalangan Islam (hijau), maka dimunculkan Prabowo Subianto yang mengidentifikasikan diri sebagai capres dari kelompok hijau pada Pilpres 2019. Singkatnya, pemilih Prabowo dan Anies beririsan. Dengan memajukan Prabowo, kemungkinan Ganjar untuk menang semakin besar, ketimbang resiko hanya menghadapkannya langsung dengan Anies. Survei CSIS tadi, mengkonfirmasi itu.
Bukan hanya memecah suara Anies dengan mendukung pencapresan Prabowo. Jokowi juga menyiapkan Sandiaga Uno sebagai Cawapres Ganjar, lagi-lagi untuk memecah suara kelompok Islam pendukung Anies.
Maka, jika di Pilgub Jakarta 2017, koalisi Prabowo mendukung Anies-Sandi melawan Ahok yang didukung Jokowi. Lalu di Pilpres 2019, Prabowo-Sandi adalah pilihan bagi aliran politik hijau-islam, melawan Jokowi-Ma’ruf Amin dari kelompok merah-nasionalis. Maka, untuk Pilpres 2024, Jokowi sengaja memasang strategi memecah suara hijau tersebut, dengan target memenangkan politik aliran merah.
Di Pilpres 2024, strategi Jokowi, jikalau Anies tidak berhasil dijegal sebagai capres, maka dia akan berbagi suara kelompok Islam dengan capres Prabowo, maupun Sandiaga yang akan menjadi cawapres Ganjar. Dengan harapan suara merah akan bulat ke Ganjar, dan karenanya lebih mungkin masuk putaran final, dan menang.
Mengapa saya yakin Sandiaga Uno akan menjadi cawapres Ganjar? Tentu saja politik selalu dinamis. Tetapi informasi dan tanda-tanda ke arah pasangan Ganjar-Sandi itu sudah mulai menguat. Di samping strategi Presiden Jokowi untuk memecah suara pemilih Islam tadi, Sandi juga sudah berpamitan dari Partai Gerindra, untuk bergabung dengan PPP. Katanya, karena ada penugasan di tempat lain.
Penugasan itu datang dari Jokowi, bagi Sandiaga—dan sebenarnya juga Erick Tohir—untuk mendekati partai-partai Islam. Sandi ditugaskan masuk ke PPP, lalu membawanya berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan menjadi Cawapres Ganjar. Banyak survei menguatkan, pasangan calon Ganjar-Sandi akan sulit untuk ditandingi.
Memang ada juga informasi lain, bahwa Ibu Mega meminta Cawapres Jokowi adalah dari NU yang sepuh. Rupanya beliau nyaman dengan sosok KH Ma’ruf Amin, yang tidak mengganggu dan menjadi kompetitor partai banteng moncong putih. Kita lihat saja dalam waktu dekat, apakah Sandiaga yang mendampingi Ganjar, atau tokoh lain yang lebih NU, Mahfud MD, misalnya.
Persoalan dengan Prof Mahfud adalah, beliau mendapat dukungan luas dan populer di kalangan masyarakat bawah, tetapi ditakuti dan tidak menjadi pilihan di kalangan atas petinggi parpol. Itu pula yang menyebabkan Prof Mahfud gagal menjadi cawapres, meskipun sudah berbaju putih, di detik-detik akhir pengumuman pendamping Jokowi dalam Pilpres 2019.
Strategi kedelapan Jokowi adalah membuka opsi mentersangkakan Anies Baswedan di KPK. Ini sudah menjadi rahasia umum, terkait dugaan korupsi Formula E. Meskipun opsi ini semakin kehilangan momentum, namun belum juga menghilang dari opsi Jokowi.
Ketika mendadak dideklarasikan sebagai capres oleh Partai Nasdem, salah satu pemicu utamanya adalah ada informasi, bahwa Anies akan segera ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi.
Partai Nasdem sendiri bukan tanpa ancaman ketika nekat mendeklarasikan Anies. Dalam pertemuan terbatas elit partainya, Surya Paloh dikabarkan berkata, “Abang ini meskipun dibunuh ataupun dipenjarakan tetap akan mendukung Anies, tidak akan berubah”.
Hasil pertemuan Jokowi-Surya Paloh sendiri menghasilkan kesepakatan “status quo”. Artinya, Partai Nasdem akan tetap mendukung Anies, dan menterinya di kabinet tetap tidak direshuffle. Tetapi bukan berarti posisi Nasdem aman. Dugaan korupsi BTS menyebabkan kader utama Nasdem Menkominfo Johnny Plate diperiksa Kejaksaan Agung. Dapat dipastikan, pemeriksaan selevel menteri demikian tentunya atas sepengetahuan dan persetujuan Presiden Jokowi.
Soal info Anies menjadi tersangka sempat muncul dalam pembicaraan Presiden Jokowi dengan salah satu tokoh bangsa utama. Dalam obrolan tersebut sang tokoh terkejut, ketika disebutkan hanya akan ada dua paslon capres 2024.
“Bukankah banyak kandidat yang bermunculan, Bapak Presiden, misalnya ada juga Anies Baswedan”.
“Anies tidak bisa maju karena ada kasusnya di KPK”, jawab Jokowi.
Risau dengan berita pentersangkaan Anies tersebut, pembicaraan itu diceritakan sang tokoh ke Presiden Keenam SBY ketika berkunjung ke Cikeas. Maka muncullah statemen politik SBY di Jakarta Convention Centre pada Kamis 15 September 2022 yang intinya Beliau risau dengan adanya skenario dari kelompok tertentu yang mengatur Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon, dan karenanya menjadi tidak jujur dan tidak adil.
Strategi kesembilan adalah mengambil alih Partai Demokrat melalui langkah politik yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Kita sama-sama paham bahwa Moeldoko telah dan terus berusaha mengambil alih Partai Demokrat. Terakhir diajukan upaya Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Jika dimenangkan, maka Demokrat akan dikuasai Jokowi, dan dapat dipastikan, Anies akan kehilangan dukungan partai mercy dan terancam tidak mendapat tiket pencapresan.
Saya ingin kita jujur dan tegas mengatakan yang mengambil alih Demokrat adalah Presiden Jokowi, bukan Moeldoko. Sudah jelas Moeldoko adalah KSP Presiden Jokowi, orang lingkar satu istana. Maka setiap langkahnya kalau dibiarkan, berarti mendapat persetujuan sang Presiden.
Ketika Moeldoko dibiarkan mengambil alih Partai Demokrat, tidak direshuffle, dan sekarang mengajukan PK ke MA, harus dikatakan ini adalah strategi Jokowi untuk mencaplok Demokrat, sekaligus menggagalkan pencapresan Anies Baswedan.
Seorang Advokat memberi info, bahwa PK Moeldoko tidak bisa dianggap ancaman yang enteng-enteng saja. Teman advokat ini menyampaikan dihubungi beberapa hakim agung yang terjerat kasus korupsi mafia perkara di MA. Mereka meminta sahabat advokat tersebut menjadi pengacaranya. Karena pernah di KPK, dan aktivis antikorupsi, sang sahabat menolaknya.
Tapi dari pertemuan itu, ada kisah sangat menarik yang kemudian muncul, dan minta saya menyampaikan kepada petinggi Demokrat. Bahwa para hakim agung yang bermasalah itu dijanjikan dibantu kasusnya, bahkan hakim agung lain yang mestinya juga diciduk kasus yang sama tidak akan disentuh, dengan kesepakatan tukar guling perkara. Yaitu, para hakim agung itu membantu memenangkan PK yang diajukan Moeldoko Cs atas Partai Demokrat AHY.
Pencaplokan partai oleh seorang Presiden adalah persoalan serius. Apalagi partai yang dicaplok adalah partai seorang mantan presiden. Bukan saja itu membahayakan demokrasi kepartaian di negara kita, tetapi menunjukkan bagaimana kasarnya politik yang dilakukan. Bayangkan, untuk membatalkan pencapresan Anies, seorang Presiden sampai nekat merestui, paling tidak membiarkan KSP-nya, mengganggu partai resmi yang dilahirkan bukan orang sembarangan, Presiden Keenam RI, Pak SBY.
Strategi penutup kesepuluh yang menyempurnakan adalah dengan berbohong kepada publik, maka genap lengkaplah menjadi 10 sempurna. Presiden Jokowi berulang kali mengatakan urusan capres adalah kerja para Ketum Parpol, bukan urusan Presiden. Maka, Beliau protes ketika semua soal capres dikaitkan dengan dirinya.
Tetapi pernyataan itu jelas tidak jujur. Di pertemuan buka puasa yang diadakan PAN saja, setelah melakukan pertemuan tertutup, Presiden Jokowi dengan seluruh partai pendukung pemerintah—kecuali Partai Nasdem yang tidak diundang untuk hadir, di hadapan media menyampaikan ide tentang koalisi besar, antara KIB dengan Gerindra dan PKB. Jelaslah, pembentukan koalisi besar ada urun andil dari Presiden Jokowi.
Ketum PKB Muhaimin Iskandar juga menceritakan ketika bertemu dengan Presiden Jokowi diarahkan segera deklarasi pasangan calon dengan Prabowo.
“Segera saja Cak Imin deklarasi paslon dengan Pak Prabowo. Cak Imin sampaikan ke Beliau, nanti saya juga akan bicara dengan Pak Prabowo”.
“Baik Bapak Presiden”.
Tidak berapa lama setelahnya Presiden Jokowi juga bertemu dengan Ketum Gerindra Prabowo. Lalu akhirnya Prabowo bertemu Muhaimin di rumah Kertanegara pada 10 April 2023.
“Pak Prabowo, Presiden Jokowi meminta kita segera deklarasi paslon Prabowo-Muhaimin”.
“Lho, Pak Muhaimin, saya baru bertemu dengan Presiden Jokowi, dan pesannya segera deklarasi Prabowo-Airlangga”.
Terkejut dan kecewa atas pesan yang berbeda tersebut, Muhaimin akhirnya meninggalkan kediaman Prabowo dan menyampaikan pernyataan media: Belum ada kesepakatan capres-cawapres.
Arah Jokowi mendukung Koalisi Besar dengan paslon Prabowo-Airlangga semakin terang ketika di hari lebaran pertama Prabowo bertemu Presiden Jokowi, lalu di hari kedua Prabowo menemui Aburizal Bakrie dan Airlangga Hartarto.
Itulah sekelumit kisah bagaimana Jokowi mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno, dengan cadangan Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto, sambil tetap berusaha menggagalkan Anies Baswedan, yang kemungkinan berpasangan dengan AHY. Kalau, Partai Demokrat AHY berhasil “dicopet” Moeldoko dengan restu Jokowi, nasib pencapresan Anies akan diujung tanduk. Kecuali ada partai yang bergeser ke Koalisi Perubahan. Misalnya, PKB yang Muhaimin Iskandar terbaca kecewa, berpindah mendukung Anies. Pertanyaannya seberapa kuat tameng perlindungan Cak Imin ketika diserbu dengan berbagai dugaan korupsi yang akan ditembakkan deras ke tubuhnya dan PKB.
Akhirnya, Presiden Jokowi tentu boleh punya preferensi capres jagoannya. Tetapi menggunakan pengaruh dan kekuatan kepresidenannya untuk menjegal bakal capres yang lain, seharusnya tidak dilakukan. Demokrasi dan Pilpres 2024 akan dicatat sebagai pemilu yang penuh rekayasa politik yang kotor, dan itulah legacy Presiden Jokowi yang harus dihentikan, sebelum menjadi kenyataan.
Pekalongan-Jakarta-Melbourne, 24 April 2023
Denny Indrayana
88 Responses
Aris berkata:Kerren Bang Denny, Alhamdulillah masih ada yg jujur dan berani mengungkapkan secara blak-blakan, semoga masyarskat makin menyadari.Balas
Yoga berkata:Sy sangat cocok dgn penjabaran beliau, krn analisa saya juga arahnya kesana. Demokrasi kita hanya sekedar isapan jempol kalau praktek monopoli politik ini dilakukan oleh seorang pemimpin negara yg dukung nya juga di pilih secara langsung, meskipun hasil dr pemilihan kedua sy meragukan kejujuran nya. Mengingat banyak sekali korban petugas kpps yg meninggal secara misterius.Balas
Haming berkata:Semoga tulisan ini dibaca oleh sebanyak mungkin orang Indonesia yg punya hak pilih agar menjadi pertimbangan dalam memilih capres nya. AllahBalas
Muhammad Saleh berkata:Hanya satu komentar saya: Pusiank kapalo den membaca opini kelas berat ini. Semoga Prof baik-baik saja. Aamiin.Balas
Bayu Adam Syaelendra berkata:Assalamualaikum Mas Denny, saya Bayu Adam Syaelendra, kita FH 92, kita pernah sama2 di KMFHTerima kasih untuk keberanian Mas Denny meuliskan artikel ini, In Shaa Allah saya percaya kebenaran informasi yang Mas Denny sampaikanDengan penuh rasa khawatir, muncul pertanyaan, kita harus bagaimana?Terlintas mimpi…kalau Pak Prabowo bergabung dengan Mas Anies menjadi pasangan Capres dan Cawapres dengan tentunya kerelaan Mas Anies dan partai pendukung untuk bergeser menjadi Cawapres demi tumbangnya rezim saat ini…Mas Denny yang punya kedekatan dengan Pak Prabowo dan pastinya dengan Mas Anies mudah2an bisa menjadi penghubung.Saya bukan pendukung Pak Prabowo dan justru mendukung Mas Anies menjadi pemimpin masa depan tapi sementara berstrategi, tetap akan membuat Mas Anies berpeluang menjadi pemimpin masa depan Indonesia.Wassalamu’alaikumBalas
Jokir berkata:Sy sependapat dengan Abang. Semoga harapan ini dpt terwujud demi keselamatan demokrasi di negeri ini pd khususnya, dan demi bangsa PD umumnya.Balas
Bilyarto berkata:Saya sangat setuju dgn pasangan itu,, (prabowo anies) karena merupakan alternatif terbaik dari beberapa alternatif yg lain yg sempat mencuat. Dan dari kedua kubu merupakan sesuatu yg simbiosis mutualisme. Semoga tercapai untuk kemaslahatan Rakyat.Balas
Andik Warhol berkata:akan tetapi, rezim Pak Jokowi dan Pak Prabowo orang2nya sama, penyokong2nya sama cuma ganti kepala saja bagamana bisa ini dikatakan tumbangnya rezim? di tulisan disebutkan pak prabowo-airlangga sebagai cadangan sambil menggagalkan anies jika berhasil maka all JKW’s final siapapun pemenangnya ada orang2 Bapak JKWBalas
M alimei adha berkata:Jika prabowo berfikiran radional dan ingin negeri ini Jaya kembali, sebaiknya dia tdk mencalonkan lagi, karena sdh tidak laku dijual ke publik. Dan sebaiknya mendukung ARB sbg putra terbaik bangsa saat ini. Jika tetap maju apalagi mendukung GP, maka “belangnya” Semakin jelas. Bahwa dia orang yg rakus jabatan dan pembohong. Tdk sesuai dengan janji-janji kampanyenya thn 2019. Semoga ARB selalu dalam lindungan Allah SWT.Balas
Joe berkata:Prabowo – Anies tidak mungkin. Pak Anies cocoknya sama AHY saja, udah paling ideal, nga usah diutak atik.Balas
Yoga Andhika berkata:Terima kasih Pak Denny atas pandangan yang membuka mata terkait apa yang terjadi menjelang pilpres 2024, ini tidak mudah dan terhitung sangat berani Pak Denny menyampaikan ini, semoga Allah SWT senantiasa menjaga Pak Denny dan keluarga. Jangan bosan dan berhenti untuk menyuarakan kebenaran dan tetap berpegang teguh pada kebaikan. Salam hangat untuk Pak Denny dan keluarga.Balas
Veni Kisnawati berkata:Masuk akal prof analisa nyaBalas
Muhammad Arif Rahman berkata:Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Prof,Tulisan Prof selalu menggugah semangat belajar saya, secara keilmuan sarjana hukum saya masih merasa minim, dan sebab Prof pikiran saya semakin terbuka, bahwa nyata adanya dengan realita sistem hukum yang dipolitisasi secara kasar hari ini sangat perlu, bahkan dapat dikatakan wajib untuk diingatkan dan diperjuangkan.Insyaallah dibukakan jalan untuk keadilan dan integritas hukum di negri dan banua kita sabarataan.Terus ber Ammar Ma’ruf Nahyi Mungkar, Saya dukung Prof, Bismillahirrahmanirrahim!Balas
Alqenz berkata:Pertanyaan saya apakah Prabowo tidak tau ini semua, atau tidak mau tau yang penting bisa jadi presiden. Sedih sekali jika ini benar, kasihan para arwah pejuang kemerdekaan, pengorbanan mereka hanya jadi seperti sekarang ini.Balas
Fathurrahman berkata:Alhamdulillah, makasih paman atas pencerahan nya, InsyaAllah Rakyat Indonesia akan tercerahkan dengan adanya tulisan ini, Terimakasih Apapun yg mereka lakukan dgn kecurangan, maka akan gagal dgn sendiri nya. Rakyat Indonesia sdh tau Politik Busuk orang2 Dzolim.ARB Presiden 2024, Amiin YRA Balas
Wawan setyawan berkata:Assalamualaikum wr wb Selamat Iedul Fitri 1444 H Minal aidzin walfaidzin Sy menangkap aura keputus asaan bang Deny menghadapi carut marut negeri ini, tetap semangat bang percayalah Alloh SWT TDK akan membiarkan Indonesia berlarut larut carut marut. Tulisan bang Deny menjadi penyemangat luar biasa dan menyadarkan bbrp pihak Apa yg Abang tulis kok sm persis dng prediksi yg sdh saya cuitkan di akun Twitter Sy @kyai bonorejo sesaat stlh deklarasi Ganjar ( bs di cek ) Bahwa Ganjar sandi dan Prabowo AH ET cuma test ombak dan ternyata masih layak jual sandi. Sy berharap langkah berani Prabowo merapat ke KPP Tp bukan jadi cawapres KL terjadi hebat luar biasa ada 3 serangkai SP, SBY dan PS memang resiko cukup berat Tp Sy yakin masih ada sisa2 petinggi negara yg sadar bhw Indonesia sednah TDK baik2 saja. Semoga Allah meridhloi langkah baik kita Aminn yra Salam perjuanganBalas
Arief berkata:Satu lagi prof . SP akan diganti dalam waktu dekat ini dan akan di belah jadi 2 kubu. Sudah berjalan skenario ini . Ini nanti yang akan terjadi .Balas
Yul Djamaan Djamaan berkata:Ternyata kita sepemikiran. Sy berdoa semoga PS mau mengalah menjadi bapak bangsa bersama SP dan SBY dan menggandengkan kembali ARB bersama SU. PS akan lebih terhormat dari pada mengalami kekalahan lagi dan ikut andil menghancurkan negeri iniBalas
Usman berkata:Sy hanya bs mengelus dada, skotor itu rekayasanya…hanya Tuhan YMK yg bs menggagalkannya dgn rekayasaNya juga…kebenaran hrsnya yg menang..Balas
Eva Pratama Nur Fitrianto berkata:Terimakasih Prof Denny atas pecerahanya, selama 15 tahun mengamati tingkah laku Prof Denny, saya percaya plus minus informasi diatas. Saya akan membantu menyebarkannya.Salam (Eva Pratama Nur Fitrianto – FH UGM 2008)Balas
Edypriyono berkata:Pokoke anies baswedan presiden rakyat indonesia hargamatiBalas
Fawzia berkata:Innalilahi wa Inna ilaihi rojiun Turut berduka cita atas matinya demokrasi di negri tercinta.Seharusnya Prabowo rela menghentikan ambisinya menajdi presiden dan berbalik arah untuk mendukung Anis Baswedan. Jika mmg fakta ini diketahui oleh Prabowo.. dan jika mmg masih ada peduli thd nasib Indonesia ke depannya.Sbg Rakyat biasa kali ini ayolah bersatu untuk menjaga pak Anis dan menjaga parpol2 pendukung pak Anis dr ancaman penjahat demokrasi. Rakyat bersatu tak akan bisa dikalahkan. Dan satu hal pak sandi apa dia ini sudah tidak peduli dg Rakyat..apa rakyat ini cuma kalian anggap mainan… kalo sampe dia mau jdi cawapres go artinya dia seorang pengniatt. Demikian.. assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuhu.Balas
Y. Sholahuddin Sis berkata:Keren analisanya. Tapi yakinlah ‘wamakaruu wamakarallah wallaahu khairulmaskiriin. Aamiin!Balas
Syalafuddin berkata:Insya Allah masih ada Allah yang maha dahsyat makarnyaBalas
Imam machali berkata:Trimksih banyak sya jadi pahamBalas
Anonim berkata:Pengkondisian KPU dan Bawaslu belum disinggung bang… TerimakasihBalas
Herman W. Sutisna berkata:Informasi yg sangat komprehensif, jika Anies Baswedan benar2 sampai gagal maju akibat perampokan Demokrat oleh Muldoko, bisa menimbulkan people power bahkan tidak tertutup kemungkinan menimbulkan chaos untuk melengserkan Jokowi secara paksa. Terimakasih Kang Denny.Balas
Ranti berkata:Terima kasih byk atas pencerahanya…biar rakyat atau publik bisa tahu dan pahamBalas
Kawulo alit berkata:Negara ini sdh merdeka lebih dari 70 tahun Namun dunia politik masih kelas kampungan Setiap pemilu pilpres ada saja lawan politik tidak suka antara satu dengan yg lainBelum ada satupun ntah partai atau calon presiden yg punya ide cemerlang untuk memikirkan bangsa dan negara 100thn kedepanKlo jaman orba adalah repelita (saya akui bagus sekali partai atau presiden waktu itu sudah memikirkan repelitaLha saat ini malah saling sikut Takut sama lawan politik Bahkan berbuat curang sekalipun saat pemilu dilakukan demi ambisi partai ingin menguasai kekuasaan Bahkan presiden Amerika mengatakan perhitungan suara pemilu belum selesai hasil pemilu sudah diketahui terlebih dahulu. Membuat semua petinggi negara berdecak kagum dengan kehebatan negara +62 Saya sebagai warga negara saja merasa malu diperlakukan spt itu Marwa Demokrasi sdh tidak ada harganya lagi di negara +62Dan baru kali ini seorang kepala negara sibuk ngurus capres mendatang padahal hasil pemilu sdh diketahui (kata presiden amerika lhooo)Trus buat apa diadakan pemilu di tahun 2024?Balas
Ahas4j4 berkata:Semoga Allah merindhoi perubahan Indonesia utk lebih baik lagi kedepannyaBalas
Jabir sigara berkata:Sebagai muslim, 1 kata kunci bhw sehebat, serapi, secanggih dan se jahat2nya skenario mereka, tak berhasil jika Allah menghendaki. Buktinya, opsi2 awal sdh ada yg gagal dan berguguran.Mereka membuat makar, padahal Allah lah sebaik2 pmbuat makar.Surat Ali Imran Ayat 26-27 Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki.Berdoa dan berharap, semoga Allah mentakdirkan Bpk Anies sebagai presiden utk Indonesia yg lebih adil dan makmur dlm rahmat Allah swt.AamiinBalas
Ullian Saputra berkata:Analisa politik yg sangat tajam dari prof. Sebagai pendukung pak Anies, sy pasti merasa khawatir setelah membaca tulisan prof. Tapi kembali lagi hati sy menjadi tenang. Bahwa sekuat dan sehebat apapun rencana mereka merekayasa kecurangan dan membuat skenario, tetap ada Sang Maha pembuat skenario yaitu Allah Subhanawataala. “Mereka membuat makar dan Allah lah sebaik baik pembuat makar”. Dan ditambah lagi sejarah sudah membuktikan di Pilgub DKI 2017, bagaimana saat itu Ahok yg didukung full Jokowi dan 9 naga tetap tak bisa mengalahkan pak Anies. Inshaa Allah Pak Anies Baswedan Presiden RI 2024. Amin ya Robbal Alamin.Balas
Supriadi berkata:Yang jadi persoalan saat ini, siapa yang bakalan mau menyampaikan pesan-pesan jujur ini ke seluruh masyarakat… Sebab saat ini banyak Pemutarbalikan fakta oleh sebagian media yang menyesatkan demi kepentingan masing-masing. Ketika orang berjalan tanpa panduan maka akan nyasar kemana mana, namun dianggapnya itu jalan sudah benar… Begitulah ketika berpolitik tanpa memegang Pedoman dan panduan, maka semuanya dianggap benar… Maka seharusnya sebagai manusia beragama, Pegang teguh kitabnya masing-masing sebagai rujukannya. Saya yakin kitab suci manapun tak membenarkan BERBOHONG yang di ulang ulang.Balas
Yusniar ys berkata:Terima kasih, Akhirnya terbuka wawasan saya tentang apa yang sedang terjadi dinegara kita. Sedemikian rusak nya demokrasi kita..dan yang merusak nya orang-orang yang seharusnya menjaga dan merawat Demokrasi. Terbuka sudah tabur yang selama ini berusaha ditutupi rezimBalas
Nusantara Wibawa berkata:Sepertinya skenario sempurna. Dianjurkan Prabowo dengan Airlangga yang tidak punya basis massa, juga pasti tidak ambil basis Islam. Sementara Ganjar Sandi itu kuat karena Sandi disukai basis Islam. Hasilnya, dengan mentersangkakan Anies atau ambil alih Demokrat, maka hanya 2 pasien, Ganjar Anis vs Prabowo Airlangga yang memastikan Ganjar menang, karena di tengah jalan kampanye bisa jadi Airlangga akan “ditersangkakan”, karena semua mentrj sdh disandera Jokowi dengan kasus.Balas
Simarno berkata:Luar biasa…meskipun lumayan panjang tulisan prof Denny Indrayana ,jelas dan lengkap ttg 10 strategi jahat dan melawan demokrasi yg sehat. Trm ksh..prof ..anda mengedukasi/ mencerdaskan kita.Balas
Budy Bastian berkata:Pencerahan yang sangat luar biasa…semoga Allah meridhai perjalanan perubahan bangsa ini ke arah yang lebih baik…AamiinBalas
cak kholid ex fisipol ugm berkata:MasyaAllah, luar biasa akrobatik beliau, seolah tidak khawatir bahwa menzalimi orang-orang itu pasti akan ada balasannya di alam kubur nanti.Balas
Roni Wijaya berkata:pemilihan umum hanya tinggal beberapa saat lagi. semoga dalam sisa waktu yang ada apa yang anda tuliskan disini, mampu menggerakkan hati dan pikiran para pembaca untuk turut mengambil peran dalam menegakkan demokrasi di negeri ini. least we can do, berdoa semoga Tuhan membukakan jalan bagi ummat-ummatnya yang senantiasa berikhtiar menegakkan kebenaran di muka bumi-NyaBalas
Muhass berkata:Kisah murid yg jd berkuasa dan mengatur sang guru. Hehehehe.. seorang anak yg membangkang dan membuat sang ibu tak berdaya. Luar biasa. Jangan main2 dengan tukang kayu…Balas
Azwar Alsa berkata:Sungguh suatu analisa yg sgt cerdas sekaligus sgt berani. Saya hanya berdoa smoga kedepan negeri ini dipimpin oleh orang yg cerdas dan jujur serta bermoral. Itu saja…. Terima kasih Prof Denny atas pencerahannya, saya tunggu untaian kalimat indah selanjutnya…Balas
iim rohimah berkata:Assalamualaikum, terima kasih analisisnya Bang Denny..keren dan kita jadi paham…Apapun strategi yg mereka punya dan mainkan, kita punya Allah SWT… Wallahu khoirul maakirin…Semoga Bang Denny, sehat selalu, dan dijaga Allah Swt, aamiinBalas
Ahmad djainudin berkata:Jahat bangat skanarionya mudah mudahan Allah melindungi anies dari makar jahat orang orang bengisBalas
Joko Dediatmojo berkata:Usulan Jokow: 1. Ganjar-Sadiaga Uno —> PDIP&PPP Meraup suara aliran merah, 212 dan Islam.2. Prabowo-Airlangga —> Geridra&Golkar Memecah suara karya, nasionalis, demokrat, suara Islam dan 212.Tertipu/Tersingkir: Muhaimin —> PKB Suara floating mengambang. Suara NU akan diinstruksikan ke Ganjar.Lawannya: Anies-(AN) —> Nasdem, PKS, Demokrat. Suara Islam, 212, nasionalis, pembaharuan, reformasi, demokrat, religius.Rapatkan barisan !!!Balas
Taufik Rahman berkata:Luar biasa ulasannya semoga menjadi pencerahan bagi seluruh rakyat, Salam sehat fisik akal pikiran bagi semua agar demokrasi terjaga dgn baik dan aman. Aamiin 22Balas
Ida Chadiri berkata:Maa Syaa Allah…. Tulisan Pak Prof telah memberikan pencerahan kpd saya yg hanya sbg guru IPA smp. Alhamdulillah… Begitu jujur… Analisanya kereeen… Saya sering membaca tulisan Pak Prof … Ketika Kompas masih media cetak. Izinkan saya menyampaikan 2 uneg-uneg 1.Belum luntur rasa sakit hati saya ketika sbg Emak-Emak yg melihat calon yg dibanggakan/didikung bergabung dlm lawannya…2.Bbrp hari lalu…ketika menyimak berita TV ttg pengumuman salah satu capres dg pidatonya “…. Yg bisa melanjutkan program sebelumnya…. ” Saya sbg orang awam politik…. Sediiiih… Terkesan memberikan dukungan… Padahal terhadap capres lain tdk seprti itu. Apakah begitu ya dunia Politik…. Bulankah Seorang Presiden milik semua lapisan masyarakat tak terkecuali asal parpolnya ?Menunggu pencerahan Pak Prof berikutnya…Balas
Nugroho Haryadi berkata:Alhamdulillah Prof.Denny telah memberi pencerahan Situasi Perpolitikan di negeri ini wa bil khusus Pencapresan 2024. Kebenaran akan menang. Kedholiman dan kebohongan akan tumbang. Semoga Prof.Denny selalu sehat dan selalu update info nya. Barakallahu fiik. AamiinBalas
Halim Yusuf berkata:Assalamu’alaikum wr wbr. Hanya atas karunia Alloh SWT tulisan ini melalui Amang Prof Denny yg dipilih olehNya sehingga sampai dan menjadi bahan perenungan kita yg masih bisa menilai yg HAQ dan yg BATHIL. Alloh Maha Melihat dan yg tdk pernah tidur tdk akan membiarkan yg HAQ diinjak-injak yg BATHIL ketika masih ada hambaNya yg masih bermohon dengan bersimpuh, bersujud seraya berdo’a ALLOOHUMMA ‘AARINAL HAQQO … HAQQO WARJUKNATTIBAA’AH WA’AARINAL BATHILA… BATHILA WARJUNATTINAABAH, Aamiin Yaa Robbal’aalamiin. Wallohu ‘alam bissawab. Terimakasih Amang Prof Denny, ulun barataan do’akan piyan Sihat dan Sigar. Wasssalamu’alaikum wr wbr.Balas
Dayat berkata:Kekecewaan seorang Mbak Puan yang tergeser sebenarnya bisa menjadi celah untuk memecah dan mengacaukan kekuatan merah.Balas
JANOKO PANDOWO berkata:Rezim ini memang sdh bobrok moralnya, tidak mau dikritik, ndableg, semua cara dihalalkan utk mencapai tujuan… Beginilah kalo pemimpin hutang budi sama cukong.. akhirnya hanya kepentingan cukong yg diutamakan… rakyat semakin ditindas… hanya pencitraan yg dilakukan utk menutupi kebohongan yg dibantu buzzerRp dan media. Semoga Alloh SWT melindungi dan meridhoi bangsa ini dan memberikan pemimpin yg amanah, jujur, adil, mempersatukan bangsa, dan membuat NKRI sejahtera adil & makmur.Balas
Anonim berkata:Ulasannya sangat jelas strategi pilpres 2024 ala Jokowi, terima kasih bung Deny atas penjelasannya, semoga tulisan ini dapat disebarluaskan agar semua orang mengerti kondisi pilres 2024 dan bisa diantisipasi seminimal Mungkin fikiran2 yg kotor dlm berpolitik.Balas
Sabrie Madani berkata:Saya biasa malas baca2 berita yg panjang, cetelah sholat subuh, saya buka WA dan iseng baca. Luar biasa tulisan ini. Sangat rusak sudah negara ini, apabila selalu digiring kepada pembenaran yang salah, hanya karena ambisi. Smg niatan jahat dapat dihancurkan. AamiinBalas
Rudi berkata:Emang Prabowo itu orang mana sih? Kok tahu bangsanya dibuat amburadul malah ikut bergabung, katanya jenderal yg patriotik. Semoga segera sadar dan ikut melawan rekayasa kedzaliman.Balas
Rahmat si rakyat jelata berkata:Pilihan pada “sistem demokrasi” adalah untuk memungkinkan putra-putri terbaik bangsa muncul dalam pentas kepemimpinan nasional. Dengan demikian tujuan bangsa dan negara pada pembukaan UUD dapat tercapai.Apabila rasa keadilan sudah tidak dapat ditegakkan, penyalahgunaan sudah kelewatan, korupsi dan nepotisme sudah merajakela, maka tunggu kehancuran nya. Inikah yang diinginkan para dalang? Semoga bertaubat sebelum terlambat. Kasihan putra-putri bangsa dan anak cucu kita semua. Semoga Tuhan YME membuka mata hati para dalang. Baertaubatlah!Balas
Mg. wi berkata:Tulisan yang luar biasa Prof Denny sudah menggoreskan cerita yang real terjadi pada saat ini, perlu keberanian yang sungguh luar biasa agar tulisan ini bisa di sebarkan ke publik, saya sangat salut dan berterima kasih masih ada pemerhati bangsa seperti prof Denny, Indonesia negara yang besar perlu kita jaga bersama agar tidak di kuasai hanya segelintir orang yang rakus akan kekuasaan, kita perlu Negarawan sejati, pemimpin yang amanah bukan yang suka menjamah hak2 rakyat yang di kerdil kan, Indonesia harus berdiri di kakinya sendiri tidak tergantung dengan bangsa lain dimana hutang sudah semakin menggunung yang di bebankan kepada rakyat Indonesia, cukup sudah – cukup sudah…, Kita perlu pemimpin yang berbudi pekerti, amanah, bukandsri rezim oligarki , Seberapa besar mereka melakukan makar ingatlah Allah lah yang Maha pembuat Makar, Insya’Allah Ri 1 2024 pilihan rakyat bukan pilihan oligarkiBalas
Pram berkata:Inilah tulisan yang paling komprehensif dan mendekati kebenaran . Seperti memasang puzzle2 yg berserakan dan menggabungkannya menjadi satu wajah . In sya Allah kalau sudah saatnya Allah akan memberikan jalan pada perubahan yang lebih baik dan menggagalkan rencana jahat dan busuk itu. Aamiin.Balas
Brend berkata:Luar biasa ulasan yg sangat mendalam dari Prof , yg sudah menguasai kondisi sebenarnya apa yg terjadi dng hiruk pikuk pencalonan Capres dan Cawapres hanya ada di era presiden saat ini , yg seharus presiden bertanggung jawab atas jalannya pemilu yg bersih , adil dan tdk nyata nyata mendukung pasangan yg sdh dikondisikanBalas
Paradis berkata:Ya Allah yg Maha Kuasa atas segala makhlukNya, aku hanya mampu berdoa kepadaMu, lindungilah NKRI ini dari tangan2 kotor yg tidak bertanggung jawab dan hanya memikirkan dirinya atau kelompoknya saja dg segala macam cara tanpa memikirkan nasib rakyatnya dan pilihkanlah pemimpin yg baik adil dan bijaksana yg mau mengayomi rakyatnya, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Menentukan atas segala sesuatuBalas
Abdul karim berkata:Semoga prof haji Denny sehat selalu dan dikuatkan mental spiritual serta fisiknya. Tak mustahil pak haji Denny akan ditarget kubu yg merasa terganggu dgn artikel hebat. Tapi saya tahu nyali Haji Denny tdk tanggung. Waja sampai kaputingSalam dari BanjarbaruAbdul KarimBalas
Akhmad S. berkata:Subhanalloh Trimakasih Prof. Analisis yg cerdas dn berani. Teruskan Prof. Membukakan nurani anak bangsa ini, baha kebenaran, kejujuran, keadilan, adalah jalan mnuju keselamatan dan kesejahteraan berbangsa dn bernegara. Sudah saatnya ayooo semua komponen bangsa bersatu mewujudkan perubahan. Nyata sekali orang yg dijolimi dialah sebenarnya Pembawa Kebenaran. Karena bgitu bnyaknya boroknya hingga ketakutan utk d amputasi…mestinya bertaubat..bukan mmbuat dosa yg lbih besar lagi. Rapatkan arisan utk perubahan.Allahu Akbar…!Balas
Tahmid sanusi berkata:Yaa Alloh lindungi negri ini dari orang2 jahat, dan Angkatlah orang yang baik,jujur amanah untuk memimpin negri ini, sehatkan penduduknya dan sejahterakan masyarakatnyaBalas
Al Faris Salman berkata:Sangat menguasai, saya meyakini kebenaran yg di sampaikan prof, deny…. Smoga Indonesia ke depan baik baik saja… Hancurkan ya Allah orang orang yg akan menghancurkan negara ini…Balas
Studia lkp berkata:Perlu disebarluaskan sampai ke akar rumput agar masyarakat tahu betapa busuknya pemimpin yg berlagak ndeso iniBalas
Alfa Romeo berkata:Buat jg tulisan apa tindakan pencegahannya utk konspirasi kejahatan kepala negara serta antek2 nya thdp demokrasi ni bangBalas
Mochammad Irfan Anwar berkata:Maa Syaa AllohTerima Kasih Prof atas analisa dan Pencerahannya. Terus lanjutkan menyuarakan kebenaran, sehat sehat prof.Balas
Sutarto Hadi berkata:Saya haqul yakin 99 persen tulisan Denny Indarayana ini benar. Bangsa Indonesia menghadapi situasi sangat buruk dg perilaku presiden yg turut campur dlm pilres. Seharusnya ada upaya hukum utk melengserkan Jokowi yg telah sangat jelas dan berkali-kali melakukan pembohongan publik dan melanggar konstitusi. Ini tidak bisa dibiarkan.Balas
John Doe berkata:Ya Alloh Ya Rabb gagalkan-lah skenario nya & balikkan-lah keadaan. Wamakaru wamakarallah, wallahu khairulmaakiriin…Balas
Heru Sakthi berkata:Maa syaa Allah.. Kajian politik yg luar biasa dalam & mengena yg disampaikan Prof. Denny. Semoga pemahaman spt ini bisa terus menjalar keseluruh lapisan masyarakat shg mereka melek politik dan siap memilih putra terbaik dari kumpulan orang² baik di negeri ini.Balas
Wen berkata:Sangat sependapat dengan tulisan Mas Deny dan s7dahblama beberapa point menjadi kegundahan hati saya, sungguh strategi yg sangat sempurna yg mereka siapkan. Berharap ada kekuatan yg lebih sempurna akan muncul menandinginya, aamiinBalas
Puji Lestari berkata:Yaa Rabb…berilah negeri ini pemimpin…pejabat…petinggi…wakil rakyat…yang amanah…Balas
Hadipraja berkata:Terimakasih Pencerahannya bang Denny, semoga Allah SWT selalu melindungi Abang dari orang orang yang zalim.Balas
M. Hodri berkata:Ini tulisan yang sungguh luar biasa. Semoga dapat memberikan pencerahan kepada semua penduduk negri ini untuk lebih pintar lagi dalam memilih peminpin masa depan. Amin…Balas
Piere berkata:Analisis yang tajam dan berani. Jika semua benar dan faktual tentu Jokowi sebagai presiden, tidak memiliki etika dan integritas yg memadai. Tidak layak orang seperti itu nemimpin negara ini. Nafsu berkuasanya bukan untuk keadilan sosial namun untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Bagaimana bisa orang dengan standar etika rendah lolos sebagai presiden. Partai benar gagal sebagai wadsh kader jg filter bagi calon pemimpin. Semoga president berikut memiliki kompetensi etika dan integritas yg cukup.Balas
Sugiantoro,S.Ag. berkata:Ini mantap sekali, penjelasan yang rasional berdasar peta politik yang memang lagi dan sedang terus berkembang. Terimakasih atas pencerahannya sehingga menjadi semakin paham. Sukses selaluBalas
Robin berkata:analisa yang sangat cerdas sekaligus berani. terimakasihBalas
Fadli borneo merdeka berkata:Cerdas cadas ulasannya prof. Kemungkinan ditahun 2024 negeri ini akan terus berlanjut atau hancur lebur? Oligarkhi sudah 80% mencengkram hajat hidup rakyat Indonesia.Kalian mager tanpa gerak melihat kekacauan negeri ini. Kelak Anak cucu kalian akan menyesali perbuatan bapaknya.Salam integritas!!!Balas
R Nenny Triana berkata:Mengingatkan kembali JANJI pak Prabowo kpd kami yg mewakili ribuan Emak2, alasan masuk Kabinet agar mengetahui segala sytem dan strategy. Lbh baik pak PS dan Gerindra merapat mendukung koalisi Perubahan dan beliau menjadi bpk Bangsa/ King Maker sejajar dgn SP dan SBY itu posisi yg lebih MULIA Balas
abdussamad berkata:Politik memang begitu,bukan permainan ygsportif, tugas kita anak bangsa menjadi wasit,bukan penonton,bilamerugikan kepentingan bangsa yg signifikan dan merusak,kita bergerakBalas
EddySuk~ berkata:Alhamdulillah Ditunggu analisa selanjutnya dan yang lainBalas
Edri Novianto berkata:Hal yang hampir sama disampaikan oleh Peneliti Ahli Utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Siti Zuhro, meminta agar Presiden Joko Widodo lebih berkonsentrasi mensukseskan gelaran Pemilu 2024. Menurut Zuhro, hal itu jauh lebih penting ketimbang Jokowi memusingkan diri dengan urusan perekrutan dan pemilihan calon presiden yang akan menggantikannya. ( dikutip dari Kumparan news 18 Desember 2022)Balas
Mulya berkata:Bismillah… Semoga Allah SWT meridhoi Pak Anies jadi presiden, Sandiaga Uno menjadi wakil presidennya, semoga Indonesia mendapatkan pemimpin terbaik…. Aamiin…Balas
JD berkata:terimakasih bang DennyinsyaAllah takdir Allah yg terbaik, dan tidak semua KAGAMA di poros merah…takbir di Masjid Kampus UGM tetap menggema di hati kami, sejujurnya kami di jateng tak merasakan dampak pemimpin representatif wilayah ini saat iniBalas
Ida Untari berkata:Mari Kita doakan, semoga rencana buruk Presiden Joko Wi dengan pemaparan ini, tidak akan terjadi.Do’a yang terbaik untuk Indonesia dengan pemimpin yang di rodhoi Allah SWT kepada Bapak Anies Baswedan, aamiinnBalas
Ayat Taufik Arevin berkata:Cakep…. Ulasan masuk akal dan netral. Semoga bisa menjadi referensi Rakyat Pemilih, agar lebih cerdas dan tanggap.Balas
Elpa Liskar berkata:Semoga ada banyak orang yg membaca ulasan bang Ini,dan tergerak hatinya untuk memilih yg terbaik yaitu anies baswedan. Terima kasih bang Denny indrayana. Salam hormat untuk abang. Ditunggu terus ulasannya.Balas
Eddy Sugriwa Husen berkata:Mantap Analisanya Prof Denny…. Ya Allah Engkau penentu segalanya …jangan biarkan demokrasi di negriku ini hanya pepesan kosong belaka ….berikan rahmat dan hidayah Mu…Annies Baswedan menhadi RI satu di pemilu 2024 ….Aamiin…aamiin YRABalas
Tinggalkan Balasan
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
Komentar *
Nama *
Email *
Situs Web
Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.
Tak pernah diri ini mengaqidahkan diri untuk akan mencoba memilikimu dengan keutuhan hati. Tidaklah mungkin itu terjadi karena semua tahu tentunya tak ada kata setia dalam hati dalam stiap perjalanan cinta manusia. Pun terkait ibadah sekalipun banyak kita melakukan ”kemusyrikan” / perselingkuhan disana sini terlepas dari yang disadari ataupun tidak. Begitupun dengan perjalanan rasa dari seorang lelaki yang tak jelas dari berbagai seginya. Dahulu kala ada janji yang sempat terucap bahwa siapapun kelak yang pada akhirnya menerima ribuan keterbatasan sifat ego diri maka setia slalu yang menjadi timbal baliknya. Proses itu pada awalnya berjalan sempurna, rintangan rintangan itu bisa terlewati dengan sendirinya bahkan nyaris tak berasa bahwa itu adalah sebuah kerikil ujian yang ternyata barulah pendahuluan, prakata dari sebuah cerita. Hidup pada zona nyaman disaaat itu telah hampir menjadikan diri yang penuh dengan ketersederhanaan dalam polosnya sikap tetap masih melangkah dalam derap. Sempat ada tiga keterujian yang maha dahsyat disaat perjalanan itu. Orang bilang untuk tidak melakukan ”bunuh diri” saja sudah beruntung. Beban super berat yang hampir membekukan aliran darah yang sempat membuat sakit, sakit yang hampir mengantarkan pada sebuah kematian. Perjalanan panjang yang slalu mencoba menjaga ternyata sempat ”jebol” juga pertahanannya, sakit dan perihnya disaat itu tlah seolah melahirkan ribuan kehampaan rasa makna hidup. Tak pernah melakukannya walau hanya dalam lintasan, tak pernah terbayangkan akan sempat tercebur dalam lumpur hitam ketersandraan hati dikala itu. Semua ketakutan itu benar benar terjadi pada akhirnya. Gempuran antara menahan ribuan serangan sembari mencoba terus membuat kuatnya pondasi sungguh sangat membuat payahnya dalam menyelami perjalanan dikala itu. Mencoba menghindar dari ribuan kubangan ‘becek’ namun ternyata pada akhirnya beberapa kalipun kita tercebur dalam kubangan itu bahkan sempat hampir ”kucumus’ terjerumus lebih dalam. Tuhan yang maha tahu pada akhirnya masih bisa menyelamatkan dalam proses dinamikanya. Tuhan yang maha penerima ketersalahan dari setiap hambanya ternyata masih banyak menutup keteraiban/keterkotoran diri.
Mereka yang mengejar tanpa dasar terus saja menyerang membabi buta dalam rasa dan juga celah sikap. Hampir kita mati kutu menghalau serangan yang bertubi tubi dikala itu. Permintaan ketermaafan disatu sisi ternyata tidak menghentikan sergapan sergapan celah ”pimataakeun”. Keputus asaan dikala itu terus menggelayut dalam stiap keseharian perjalanan. Setia bukan berarti tak punya rasa pada orang diluar dan selain yang kita miliki, setia adalah tetap mencoba bertahan sekemampuan untuk tetap berdiri meski tertatih dikala tarikan diluar sana sebegitu dahsyatnya menggempur ketahanan diri dalam stiap detiknya. Teruslah bermunajat akan keterselamatan diri pada sang Khalik. Teruslah berjalan sembari waspada diri. Berhati hati dalam setiap kepastian langkah. Mencoba acuh akan ribuan rayuan yang memang hanya sebuah lintasan. Tak peduli ada keterlukaan dan keterhinaaan dalam proses dinamikanya tetaplah terus merangkak untuk keluar dari ketersandraan rasa yang tak semestinya. Mereka tetap setia menunggu harap, mereka tetaplah berhalu dalam keterjebakan yang tak substantif, mereka slalu menatap dalam harap yang penuh dengan kesemuan cita. Diri yang sedari awal pernah terjebak beberapa kali, mencoba untuk terus belajar bahwa keterujian rasa itu mesti disikapi dengan bijak bahkan sesekali sporadis pula. Semua tiada lain hanya untuk sekedar demi menyelamatkan diri dari strategi musuh manusia yang abadi. Episode ini tentu masih akan terus berlanjut dengan episode lanjutan yang akan terus mewarnai hidup dikemudian hari, hati yang pada dasarnya mudah goyah tetaplah harus terus diasah agar keterhanannya tidak terlalu rapuh pada saaatnya kena badai yang akan jauh lebih dahsyat dari sebelumnya. Banyak ketertolakan disana sini yang slalu diputuskan namun itu semua tidaklah menjadi cukup pula untuk tidak terjebak dalam ranjau ranjau ”rasa’ yang memang akan selalu ada dalam stiap jalan yang kita tempuh. Hanya berusaha sekuat tenaga untuk terus terhindar dari keterjebakan, Mencoba menjauh dari pancingan pancingan yang bisa mencelakakan diri, tidak dipungkiri godaan itu sungguh teramat berat selama perjalanan hidup ini dijalani. Rayuan demi rayuan yang membayang terus saja melintas tanpa sekaat dan batas. Semoga tuhan terus membimbing diri yang masih teramat lemah ini. Pun kita bisa saling mendo’akan dalam setiap kebaikan takdir tuhan yang terkadang hinggap dalam lintasan fikiran. Teruslah berdoa akan keterbimbingan hidup karena bisa jadi kedepan model ujian itu tak lagi berbentuk ”rasa” mungkin bisa tahta, harta bahkan bisa jadi ketersolehan kita sendiripun akan menjadi keterujian tersendiri yang lebih halus sehingga tak disadari lagi, semoga smuanya terjauhkan. Mereka yang masih banyak menaruh harap. Maaf aku tak bisa berbuat lebih, maaf aku hanya bisa mencoba menghormati namun tak bisa lebih jauh melayani. Bukan tidak mau namun fahamilah semua ini adalah keterujian ”rasa” yang kini mencoba untuk dipelajari, direnungi akan substansi tujuan akhirnya. Ingatlah itu itu saja sebetulnya jikapun mau dipaksakan, ingatlah sesuatu itu akan teramat sangat begitu indah jika memang belum dimiliki namun yakinilah bahwa jika pun kita bersama dan saling memiliki maka semuanya akan terasa biasa biasa saja tak ada yang abadi dalam stiap ”rasa” yang sering kita tuhankan selama ini. Tak ada itu kesetiaan absoluth dalam ”rasa” yang selama ini kita seolah begitu sangat indah dalam menjalaninya. Tak ada keterlarangan memang dalam memilikinya karena tak ada syariat yang melarangnya, namun fahamilah sekali lagi bahwaa semua adalah bentuk keterujian tuhan yang mesti kita yakini. Yakinilah masih terlalu banyak yang baik nan indah diluar sana. Bukalah kembali cakrawala hatimu jika ingin lebih jauh memahami ”rasa”. Buanglah sikap ego sepihakmu, buanglah bagian hatimu yang sering ”membelah”, fokuslah pada inti tujuan hidupmu. Jika pun kau pernah mendengar membaca kisah seorang Nabi Yusuf versus Zulaikha sekalipun, maka fahamilah ada rasa diantara mereka yang membara, pun demikan dengan diri yang terlalu banyak ke errorannya ini. Hanya ada batasan yang kini sering ku sadari, kita hanyalah manusia yang sempat tuhan pertemukan sesaat, kita hanyalah dua hati yang sempat berpapasan dalam satu kubangan kecil nan penuh keruh, jagalah slalu dari masing masing diri. Maafkanlah slalu akan smua hal hal yang pernah terlakukan selama ini, #akupercaya.#semoga.#goodluck.
Masih terus untuk belajar dari segala sesuatunya, banyak hal yang sebetulnya kita berada stagh diposisi kini. Ntah karena takdir semata ataupun terlebih dari daya ubah yang kita miliki yang memang tidak dan belum bisa dimaksimalkan kontribusinya. Banyak orang mengnggap bahwa semua tidaklah terlepas dari roda kehidupan yang terus bergulir silih berganti, tidak ada sesuatu hal yang kebetulan didunia ini, semua tentu sudah berada dalam garis takdirnya hanya saja bagi kita terasa emang semuanya serba ghaib. Sedari kecil kita menjalani hidup seolah mengalir saja bahkan dari zona kampung sekalipun tak pernah terpikirkan untuk bisa berada di kota yang kini kita berada. Pun begitu bahwa lelaki kampung yang jauh dari pola peradaban kini seolah berjibaku tertatih tatih untuk mencoba mengadaptasikan nilai nilai kekampungan dengan kekiniannya. Pemikiran hati yang terlalu polos pun demikian, terus harus terus dituntut untuk mencoba memiliki berbagai kemampuan ”multitasking’ yang terkadang istilahnya saja tak dikenalnya apalagi kandungan makna dan nilai nilai didalamnya. Korban korban bacaan buku itu terkadang menuntut untuk slalu bisa menyesuaikan, banyak ketidak cocokannya jikapun mau dilihat dari kultur yang mewarnai sudut pandang satu dari yang lainnya. Di desa itu tak ada yang berubah sebetulnya hanya kesan kesombongan, acuh tak acuh, so hebat berbakat yang kita telisik lebih jauh dinamika itu yang kini terus berkembang secara signifikan. Kita yang hidup dikota pun demikian seolah mesti menjaga image kultur yang sebetulnya tidaklah penting penting amat. Hanya risau saja sebetulnya jika pun melihat keadaan yang ternyata sudah menjalar kepelosok perkampungan sekalipun. Apa kata dunia, bagaimana hari esok lusa jika semua adab ketimuran itu kini berganti menjadi adab adab kepalsuan yang berbau pencitraaan.
Updating zaman memang seyogyanya membentuk kafasitas kita untuk menjadi lebih dari sebelumnya dan mungkin itu pula yang pada akhirnya titel, gelar, sanjungan dan yang semisalnya telah sedikit banyak mengubah pola sikap dari individual kita sendiri terlepas hal itu disengaja ataupun mungkin emang nalurinya akan slalu seperti itu. Perjalanan usia yang sudah melewati batas setengah dari jatah rata rata masih tetap saja slalu memberikan perenungan tersendiri. Bisakah kita menjadi bagian manusia kontributif yang susbtantif atau jangan jangan keberadaan kita hanyalah assesoris semata yang tak begitu berpengaruh dalam proses dinamikanya. Tetaplah berbuat yang terbaik, berkontributif dalam segala hal yang bernilai kebaikan tentunya. Satu tetes air dari seekor burung yang mencoba memadamkan kobaran api dari seorang Nabi Ibrahim sekalipun tetaplah menjadi penilaian keberpihakan tersendiri disisi tuhannya. Tak ada yang sia sia ternyata selama smua dijalaninya dengan lilllah Insya Allah. Pun demikian walau kafasitas kita berada dibawah rata rata sekalipun tetaplah semua berada dalam takaran porsinya masing masing yang mudah mudahan kelak pada akhirnya bernilai kebaikan pahala yang tuhan lipatkan sehinggga walau terlepas seberapa banyak dan besarnya dosa dosa kita lakukan didunia selama ini tetaplah kita akan dimasukan kedalam surgaNya…Amien. Banyak hal hal yang tak terpikirkan dimasa itu toh kini semua terjalani dengan sendirinya. Banyaknya keterbatasan disana sini tidak menyurutkan penilaian orang bahwa kita seolah cukup menurut pandangan diluar sana, smua serba spekulatif pada akhirnya, semua hanya saling menduga dan mengira ngira pada akhirnya padahal sama saja kalau dilihat dari kacamata objektif disisi yang lain. Ujian demi ujian itu sesuai dengan stratanya ternyata, pun begitu bobot nilainya slalu bergaris lurus dengan itu semua. Benar apa yang dikatakan oleh orang orang luar biasa jaman dahulu kala bahwa perkembangan zaman dimasa yang akan datang akan sebegitu komplek dan luar biasanya meninggalkan konsep dan konteks jaman dahulu kala namun hal yang mesti dipersiapkan pula ketersiapan mental yang mesti diatasa rata rata pula untuk menghadapinya karena jika tidak maka ketergerusan zaman itu akan banyak mematikan pola pikir kemajuan yang selama ini melekat pada diri kita. Kebermanfaatn yang pada akhirnya menjadi patokan prinsip prinsip kini. Tidak ada kata menyerah lagi dalam mengisi sisa sisa hidup yang kini kita jalani, ada banyak ketertinggalan disana sini jikapun kita berevaluasi harian apalagi evaluasi tahunan. Mencoba menjadi terus menjadi baik akan tetap searah dengan berbagai keterujian disana sini, mudah mudahan semua bisa dijalani dengan kemudahan yang diberkati, amien. Doa terbaik pun mesti didawamkan …Allahumma inni as aluka husnul khotimah wa na’udubika suu’ul khotimah…amien yaa mujiibasssailien.
Ada hal yang harus segera dibenahi dalam ritme dinamika perjalannya. Tidak akan mudah dan tentunya akan sangat membutuhkan berbagai spekulasi sebab akibat disana sini dalam prosesnya. Akan ada banyak hal pula yang memang mesti dirapikan kembali peta jalan yang sempat simpangsiur berserakan tak karuan di lima tahun terakhir ini. Hal terberat tentu mesti fokus pembenahan terhadap internal pribadi dahulu, banyak keruwetan jlimet baik terkait pola fikir maupun tujuan awal nilai nilai pengabdian pewakafan diri yang sempat menjadi substansi dari tujuan hidup diri sedari awal. Meski masih terlalu mentah untuk bisa disimpulkan namun tidaklah ada salah mana kala perubahan sudah semestinya diperbaiki sedari dini, seoalah akan tidak memiliki efect apapun namun tetap harus segera dilakukan. Perjuangan diri yang penuh liku sedari awal akan tetap memberikan berbagai hal ketimpangan dalam pola perbaikannya. Akan ada banyak ketersinggungan disana sini dalam prosesnya. Mereka yang sempat menjadi penupang kekuatan pada akhirnya akan kita tinggalkan dengan sebuah keterpaksaaan sedari dini. Mereka datang dan kemudian pergi begitu saja tanpa beban apapun yang terlihat. Hidup terkadang seolah kejam terlihat namun sesekali kekejaman itupun mesti kita lakukan tentu semuanya demi sebuah perbaikan diri. Memahami akan berbagai macam lintasan keinginan yang tak substantif bahkan cenderung teramat sangat tidaklah penting penting amat sudah barang tentu kini mesti dilihat kembali sebagai sebuah hiasan semata bukan kepada nilai urgensinya. Terlalu banyak kita tahu maka terlalu banyak pula PR PR kita dimasa yang akan datang. Konsep memahami diri akan berbagai ketidak mampuannya disana sininya mengharuskan perlu adanya jejaring yang mesti dibangun dengan segera. Perjalanan yang begitu komplek untuk sulit difahami tetaplah sebuah takdir yang mesti disyukuri sebagai hadiah terbesar hidup.
Menjadi mencoba baik haruslah slalu menjadi prinsip hidup sampai ajal datang menjelang. Jangan pernah memperdulikan efeck dari perbuatan baik itu, terlepas anggapan anggapan negatif yang menjadi sebab akibat dari semua spekulasi resiko dari sebuah tindakan. Memahami berbagai macam perubahan sikap dan karakter diri yang kini mulai berubah haluan menjadi sedikit menjadi sedikit kaku, otoriterisme dan bahkan seoalah egoistik tlah menjadi pemikiran tersendiri untuk dijadikan muhasabah internal diri. Faktor pengait tentu mesti harus dilepaskan sedari awal sehingga tidak menjadi gurita dalam kedepannya. Tetaplah harus menjadi baik menjadi prinsip dasar yang terus mesti dikuatkan karena untuk mempertahankannya tidaklah mudah bahkan cenderung terus bertumpuk dengan ujian ujian yang membersamainya setiap saat. Tak ada kata terlambat dalam proses perbaikannya. Teruslah bergerak melakukan perubahan perbaikan terkhusus bagi diri yang masih terlalu banyak keterkacauannya disana sini. Menjadi orang baik tetaplah akan slalu dilakukan sekemampuan diri. Apapun yang terjadi akan tetaplah bertahan dengan keterbaikannya. melangkah dengan ritme yang lebih sedikit hati hati menjadi sesuatu hal yang kini mesti sedikit untuk diperbaiki, tidaklah ada kata terlambat namun tetaplah terus melangkah demi perbaikan.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.