Jauh sebelum kau ku pinang
Disaat ku akhirnya memilihmu dari banyaknya pilihan dikala itu
Tiada ragu sedikitpun disaat itu bagiku
Sering perintah untuk memikirkan kembali pilihanku dikala itu
Benarkah aku harus memilihmu
Benarkah kau pilihanku
Kau hadir dikala ku berada dititik nadzir yang terendah
Kau ada disaat ku tak memiliki siapapun dikala itu
Kau Menjelma dikala kebanyakan orang menistakan keberadaanku
Kau menerima tanpa tau sebenarnya siapa aku
Ntahlah apa yang berada dibenaku
Dikala ku bawa lebih jauh tentang semua ketidak berdayaanku dikala itu
Lelaki Super kere’ dan memang benar benar kere
Lelaki yang kebanyakan wanita akan langsung menolak untuk mencintanya
Nyaris tidak ada apapun yang bisa di idealkan tentangku
Kau memilih lelaki yang tak pernah mengenal orang tuanya
Lelaki yang tak jelas silsilah keturunannya
Lelaki yang terbuang sedari kecilnya
Lelaki yang tak pernah hidup bersama orang tuanya
Lelaki yang terlalu banyak ”terperosok” dalam mencari cinta
Ku memilihmu dengan rasa ‘nekad’ku dikala itu
Memilih hanya bermodalkan rasa cinta
Tidak dengan yang lain bahkan tidak dengan harta yang memang tak ada dikala itu
Banyak menggelengkan kepala dikala aku mau menikahimu seolah tanpa mahar
Lelaki yang kelak hidupnya memang tidak menjanjikan apapun
Lelaki yang pada akhirnya mungkin banyak menyisakan rasa sakit
Lelaki yang memang terlalu banyak kekurangannya
Wahai wanita yang telah kupilih
Kau akan tetap menjadi yang terpilih
Maaf jika memang aku jarang untuk mengucap rasa
Rasa yang kau slalu harap stiap saat
Ku takut sebetulnya
Cinta itu akan menjadi benci pada akhirnya
Rasa itu hanya menjadi duri tajam dikemudian hari
Seorang lelaki yang sangat takut akan kehilangan cinta dalam hidupnya
Seorang lelaki yang sedari kecil tak pernah tau apa itu cinta, suka dan yang semisalnya
Seorang lelaki yang hanya saja tau bagaimana bisa bertahan hidup
Seorang lelaki yang Tuhan masih beri kesempatan untuk hidup
Tetaplah kau mencintaiku sampai tiba ajalku
Yakinilah betul bahwa bagaimana aku tak mungkin bisa melepaskanmu
Bahkan terkadang lintasan kau meninggalkanku adalah yang paling ku takutkan
Kau punya sejarah itu
Keluargamu punya cerita itu
Sedangkan aku hanya seonggok sampah yang masih berbau busuk dalam hidup
Ntah sampai kapan, tak tahu juga diri ini akan berubah
Menjadi Lelaki yang mencoba baik
Menjadi Suami yang masih berjuang dalam kebaikan
Menjadi ayah yang menjadi panutan putri putrinya
Do’akanlah slalu
Hanya itu yang terpinta
Dari lelaki yang slalu mencoba bertahan dalam hidup
Lelaki yang entah seperti apa dikala penjemputan itu kiat mendekat
Semoga smuanya baik baik saja
Amien
Filed under: My Diary | Leave a comment »