Kembali Fokus Menata Jalan

Ada hal yang harus segera dibenahi dalam ritme dinamika perjalannya. Tidak akan mudah dan tentunya akan sangat membutuhkan berbagai spekulasi sebab akibat disana sini dalam prosesnya. Akan ada banyak hal pula yang memang mesti dirapikan kembali peta jalan yang sempat simpangsiur berserakan tak karuan di lima tahun terakhir ini. Hal terberat tentu mesti fokus pembenahan terhadap internal pribadi dahulu, banyak keruwetan jlimet baik terkait pola fikir maupun tujuan awal nilai nilai pengabdian pewakafan diri yang sempat menjadi substansi dari tujuan hidup diri sedari awal. Meski masih terlalu mentah untuk bisa disimpulkan namun tidaklah ada salah mana kala perubahan sudah semestinya diperbaiki sedari dini, seoalah akan tidak memiliki efect apapun namun tetap harus segera dilakukan. Perjuangan diri yang penuh liku sedari awal akan tetap memberikan berbagai hal ketimpangan dalam pola perbaikannya. Akan ada banyak ketersinggungan disana sini dalam prosesnya. Mereka yang sempat menjadi penupang kekuatan pada akhirnya akan kita tinggalkan dengan sebuah keterpaksaaan sedari dini. Mereka datang dan kemudian pergi begitu saja tanpa beban apapun yang terlihat. Hidup terkadang seolah kejam terlihat namun sesekali kekejaman itupun mesti kita lakukan tentu semuanya demi sebuah perbaikan diri. Memahami akan berbagai macam lintasan keinginan yang tak substantif bahkan cenderung teramat sangat tidaklah penting penting amat sudah barang tentu kini mesti dilihat kembali sebagai sebuah hiasan semata bukan kepada nilai urgensinya. Terlalu banyak kita tahu maka terlalu banyak pula PR PR kita dimasa yang akan datang. Konsep memahami diri akan berbagai ketidak mampuannya disana sininya mengharuskan perlu adanya jejaring yang mesti dibangun dengan segera. Perjalanan yang begitu komplek untuk sulit difahami tetaplah sebuah takdir yang mesti disyukuri sebagai hadiah terbesar hidup.

Menjadi mencoba baik haruslah slalu menjadi prinsip hidup sampai ajal datang menjelang. Jangan pernah memperdulikan efeck dari perbuatan baik itu, terlepas anggapan anggapan negatif yang menjadi sebab akibat dari semua spekulasi resiko dari sebuah tindakan. Memahami berbagai macam perubahan sikap dan karakter diri yang kini mulai berubah haluan menjadi sedikit menjadi sedikit kaku, otoriterisme dan bahkan seoalah egoistik tlah menjadi pemikiran tersendiri untuk dijadikan muhasabah internal diri. Faktor pengait tentu mesti harus dilepaskan sedari awal sehingga tidak menjadi gurita dalam kedepannya. Tetaplah harus menjadi baik menjadi prinsip dasar yang terus mesti dikuatkan karena untuk mempertahankannya tidaklah mudah bahkan cenderung terus bertumpuk dengan ujian ujian yang membersamainya setiap saat. Tak ada kata terlambat dalam proses perbaikannya. Teruslah bergerak melakukan perubahan perbaikan terkhusus bagi diri yang masih terlalu banyak keterkacauannya disana sini. Menjadi orang baik tetaplah akan slalu dilakukan sekemampuan diri. Apapun yang terjadi akan tetaplah bertahan dengan keterbaikannya. melangkah dengan ritme yang lebih sedikit hati hati menjadi sesuatu hal yang kini mesti sedikit untuk diperbaiki, tidaklah ada kata terlambat namun tetaplah terus melangkah demi perbaikan.

Tinggalkan komentar