Maaf yang tak lagi ”bisa” Ku Dengar

(dinamika pengkhianatan sahabat dekat)

Sempat tulus itu hinggap di ibanya rasanya hati

Tak pernah terpikir untuk bisa sesadis itu

Sempat kuanggap sahabat curhat dalam rasa

Hampir pula kau hinggap dalam lintasan angan

Namun tuhan jauh lebih tahu hakikat permainan

Beberapa kali aku memahami keradikalan sebuah sikap

Mencoba memaklumi sikaf sifat kurang baikmu

Seringnya dalih pembelaan itu menjadi tameng ketersalahan

Liarnya aktifitas malam yang tak bisa dihentikan

Hanya sempat mencoba melihat dan mengagumi dari sisi baiknya saja

Semua sia sia ternyata

Kau yang disana sudah berbeda dari apa yang ku kira

Kau sering bertanya kenapa ku berubah sikap

Hampir slalu wajah ini terpalingkan tak melihatmu

Terkadang rasa jijik itu slalu menghingapi

Masih terngiang keterjadian di siang dan sore itu

Dulu kau sebegitu dekatnya

Kini seolah sebegitu jauhnya

Dan ternyata banyak hal dibalik itu

Sungguh tuhan telah memberi tahukan itu pada akhirnya

Kau bercumbu dirumah itu

Kau lama bersama dikamar itu

Sering ternyata kau lakukan

Padahal kalian bukan siapa siapa

Muntah hampir aku melihat dan mendengar dibuatnya

Mudah mudahan tidak sampai aku membencimu

Smoga masih aku menganggapmu teman jauh

Tapi itu lumayan bagimu

Semoga kau bisa mengambil hikmah dari semua hal

Kau dewasa pada waktunya

Slalu bisa belajar dari stiap kegagalan hidupmu

Jangan pernah kau ulangi

Dengan lebih parah lagi tentunya

Smoga bahagia akan tetap menjadi milikmu pada akhirnya

Up To U

Terserah jika masih kau serakah

Tinggalkan komentar