Ambyarnya Semua Partai Islam

Terkadang kita hanya menyoroti sesuatu berdasarkan hanya asumsi keramaian saja, padahal diluar itu semua bergerak, semua mobile, semua berkelakar. PK*, PB*, PA*,PP*,P*B dll, semua pada akhirnya memiliki ekor embrio yang dipastikan pecah kongsi pada waktunya. Berbicara PK* tentu sudah tidak bisa ditutup tutupi karena memang embrio ekornya sudah terlihat jelas bahkan sudah legal formal sifatnya, ada faktor kekecewaan didalamnya itu sudah tentu pasti adanya. PB* yang kemarin menjadi bumerang umat dikarenakan ketumnya loncat ke istana tentu menjadi dasar utama ngebetnya para ulama garis keras mendesak untuk sesegera membuat dan memisahkan diri dari inangnya, banyak tokoh didalamnya yang sudah tidak asing tentunya. Partai pecahannya sudah terbentuk di sejak pertengahan 2019 namun belum memegang hukum legal formalnya, partai ini cenderung bersifat silent operation dalam menyebarkan sosialisasi kepartaiannya, maklum karena komunitas kelompok ini terkenal sangat keras apabila berbau bau berbicara bahasa ”mufaroqoh”. Secara legal formal partai ini dimungkinkan akan menemukan ganjalan yang tentu tidak mudah karena selain faktor internal yang cenderung ekstrim dalam memegang prinsif persatuan juga tidak kalah penting faktor eksternal yang semua sudah tahu bahwa partai induk ini juga dikenal sebagai sarangnya para pemikir ekstrimis dalam beragama. Kita berdoa mudah mudahan saja laju pecahan partai PB* juga bisa ikut konstalasi perpolitikan dinegeri yang heterogen ini.

Berbicara partai PA*, kayaknya masih ngeri-ngeri sedap dalam membicarakannya. Meski kemungkinan di akhir tahun 2020 ini akan terdeklair tapi tentu partai ini juga akan mengalami sedikit rintangan meski tidak serumit PB*, hal itu dikarenakan ketokohan di partai besutan AR ini kafasitas ketokohannya sudah menasional bahkan menginternasional. Smua orang tahu siapa AR itu, dia pernah memegang komunitas ormas terbesar kedua dinegeri ini ditambah sumber pundi pundi dolar yang sudah tersistematis terbentuk jauh jauh hari, kita berdoa mudah mudah partai pecahan PA* ini juga bisa ikut meramaikan pesta demokrasi yang hampir punah dinegeri ini. Untuk PP* dan P*B meski sudah terbentuk embrio embrio pecahannya namun karena kultur yang cenderung sangat kuat kemungkinan kedua partai ini bisa sedikit meredam kebangkitan kebangkitan embrionya dan bahkan bisa jadi embrio yang sudah terbentuk tidak akan bisa berkembang dengan sempurna. Sebetulnya kita tidak berharap semua partai islam ini pecah kongsi namun apa daya itulah ijtihad politik yang suka tidak suka mau tidak mau pasti akan terjadi meskipun itu langsung bersentuhan dengan label-label islami dinegeri ini.

Hipotesa dasar awam yang bisa dijaminkan adalah bahwa partai partai pecahan ini dipastikan pada akhirnya akan tenggelam dengan sendirinya meski tentu tidak semuanya. Kedewasaan berpolitik tentu menjadi hal dasar bagi kita untuk menyikapinya dengan lebih bijak dari sebelum sebelumnya. Bersiap siaplah untuk berhadapan dengan musuh yang sangat kuat nan keras yang padahal dulu ia adalah sahabat teromantis kita, bersiap siaplah untuk membekali dan membentengi diri dari sifat permusuhan dan pertentangan yang padahal dulu ia adalah guru kita, dulu ia adalah mentor kita, dulu ia adalah suri tauladan kita, dulu ia adalah keluarga kita, dulu ia adalah sahabat terdekat kita, dulu ia adalah orang yang pernah sangat kita cintai, dulu ia adalah teman diskusi kebaikan kita, dulu ia adalah komunitas kita, dulu ia adalah penolong kita, dulu ia adalah orang yang berjasa untuk kita, dulu ia adalah kawan seperjuangan kita. Mudah mudahan pada akhirnya kita akan sedikit belajar diakhir jaman ini arti dari sebuah persahabatan hati yang tulus nan ikhlas. Tidak ada dendam diantara kita, tidak ada iri dengki diantara kita, tidak ada manipulasi kedholiman kedholiman diantara kita, tidak ada lagi saling menyandra kepentingan diantara kita, tidak ada lagi sifat sifat kemunafikan yang haqiqi nan sejati diantara kita. Semoga semuanya kini bisa kembali fokus untuk terus melakukan perbaikan perbaikan untuk negeri yang dipastikan sekarat pada waktunya nanti, mudah-mudahan kita semuanya bisa bergandengan tangan dikemudian hari dengan warna warna pelangi yang kita miliki masing masing untuk supaya negeri ini bisa kembali jaya dan bermartabat dimata dunia dan tentunya dihadapan tuhan yang maha pemilik sejati alam ini. Teruslah untuk selalu mendoakan kebaikan kebaikan bagi sesama kita meski berbeda baju dan warna, teruslah berdoa semoga tuhan secepatnya bisa meluruskan dengan peringatan kebaikan bagi para kawan sahabat yang hingga kini masih terperdaya dengan tipuan tipuan dunia yang fana ini. Semoga mereka pada akhirnya akan kembali kepada perjuangan awal yang murni nan suci. Amien. Barokallah untuk semuanya. Ana Uhibbukum Fillah.

Tinggalkan komentar